Ciri Ikan Asin Layak Konsumsi

Tidak semua ikan asin layak konsumsi. Kenali dari aroma, warna, dan tekstur untuk mengetahui ikan asin yang layak konsumsi.
Ikan Asin. (Foto: pixabay)

Jakarta - Tidak semua ikan asin layak konsumsi. Kita harus memperhatikan kondisi ikan asin tersebut. Kenali dari aroma, warna, dan tekstur untuk mengetahui ikan asin yang layak konsumsi. 

Jangan sampai kita mengonsumsi ikan asin kualitas buruk yang membuat kita sakit perut. Berikut ciri-ciri ikan asin layak konsumsi dikutip dari exspresiku.blogspot.com. 

1. Warna

Ikan asin berbahaya biasanya berwarna putih, cerah dan cenderung bersih putih. Tidak sedikit konsumen yang memilih ikan asin berwarna putih dan bersih. Namun hal tersebut salah, karena ikan asin alami biasanya berwarna agak pucat.

2. Bau

Bau khas ikan asin akan mengundang lalat dan kucing untuk mendekat dan hinggap di ikan asin. Berbeda dengan ikan asin dengan bahan berbahaya, cenderung tidak dihinggapi lalat, bahkan kucing pun enggan untuk mendekatinya apalagi mengkonsumsi ikan asin tersebut.

3. Tekstur

Tekstur ikan asin yang aman dikonsumsi biasanya mudah patah, pecah dan rapuh. Berbeda dengan ikan asin yang menggunakan borak atau tawas, cenderung agak alot dan susah untuk patahkan.

Lantas, bagaimana cara menyimpan ikan asin yang tepat agar kualitas tetap terjaga.

Ibu-ibu biasanya membeli ikan asin dalam jumlah sedikit sebagai stok dalam menyiapkan menu cepat buat keluarga.

Tapi, kalau membeli dalam jumlah banyak pasti memerlukan cara menyimpan agar ikan asin awet. Meski ikan asin sudah mengadung garam sebagai pengawet alami tapi perlu juga cara penyimpanan yang tepat. 

Berikut cara penyimpanannya.


  • Ikan asin dengan karakter basah dan berlemak, seperti ikan selar, ikan jambal, atau ikan pindang, sebaiknya disimpan dalam lemari es suhu 5-15 derajat Celcius.
  • Teri nasi yang dijual di pasar tradisional biasanya masih dalam keadaan setengah kering. Untuk itu, jemur segera setelah dibeli hingga mengering, dan simpan suhu ruang.
  • Hindari menyimpan ikan asin dalam kemasan plastik. Garam yang melumuri ikan jika disimpan dalam wadah panas seperti plastik, hanya akan membuatnya lembap dan basah. Ini menjadi penyebab tumbuhnya jamur pada ikan asin.
  • Bungkus ikan asin dengan kertas roti. Jika tidak ada, gunakan kertas putih, jangan kertas koran. Kemudian letakkan dalam wadah kedap udara. Aroma ikan awetan yang menyengat dijamin tidak akan memenuhi ruang dapur Anda.

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.