Ciputra dan Kegetiran Hidup di Masa Kecil

Begawan properti Indonesia, Ciputra meninggal dunia pada usia 88 tahun di Singapura. Masa kecil Ciputra akrab dengan kegetiran hidup.
Ciputra. (Foto: Instagram/@enyamoy77)

Jakarta - Pengusaha yang dikenal sebagai begawan properti Indonesia, Ciputra meninggal dunia pada usia 88 tahun di Singapura pukul 01.05 waktu setempat. Mungkin tak banyak tahu bagaimana masa kecil Ciputra yang akrab dengan kegetiran hidup. Namun tempaan hidup yang keras itu berhasil membawa Pak Ci, sapaan akrab Ciputra ke panggung kesuksesan dengan kerajaan bisnis propertinya yang menggurita itu dengan kelompok usaha antara lain Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Ciputra menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan 950 juta dolar Amerika Serikat.

Ciputra memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan, menghabiskan semasa kecilnya di Parigi, Sulawesi Tengah. Pada usia enam tahun, Ciputra dibawa kembali ke Gorontalo oleh Ibunya. Seperti dikutip dari wikipedia.org, orang tua Ciputra berasal dari Bumbulan, sebuah desa kecil di kecamatan Paguat, yang sekarang telah masuk pada wilayah administratif Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Di Bumbulan, Ciputra dititipkan kepada tante dan kakeknya agar bisa disekolahkan di sekolah dasar Belanda di Gorontalo.

Sejak kecil Ciputra sudah merasakan kesulitan dan kepahitan hidup. Bapaknya Tjie Siem Poe ditangkap oleh pasukan Jepang karena dituduh sebagai mata-mata Belanda dan akhirnya meninggal di dalam tahanan Jepang di Manado.

CiputraIr. Ciputra bersama Susi Susanti. Ciputa, juga mendirikan Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan didirikan pada tahun 1986 untuk membantu korban bencana alam di Indonesia. (Foto: ciputra.com)

Beranjak remaja, ia bersekolah di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Frater Don Bosco di Manado. Selepas SMA, Ciputra meninggalkan desanya merantau ke tanah Jawa. Ia kemudian kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga aktif di gerakan mahasiwa, bergabung dengan organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Pada tingkat empat, ia bersama Budi Brasali dan Ismail Sofyan mendirikan usaha konsultan arsitektur bangunan yang berkantor di sebuah garasi. Setelah Ciputra meraih gelar insinyur pada tahun 1960, ia pindah ke Jakarta.

Karir dan Bisnis

Setelah menamatkan kuliah di ITB, Ciputra mengawali kariernya di Jaya Group, perusahaan daerah milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Ciputra bekerja di Jaya Group sebagai direksi sampai ia berusia 65 tahun, dan setelah itu sebagai penasihat. Di perusahaan tersebut, Ciputra diberi kebebasan untuk berinovasi, termasuk di antaranya dalam pembangunan proyek Ancol.

Kemudian bersama dengan Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali dan Ibrahim Risjad, Ciputra mendirikan Metropolitan Group, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Pada masa itu, Ciputra duduk sebagai direktur utama di Jaya Group dan di Metropolitan Group sebagai presiden komisaris. Akhirnya Ciputra mendirikan grup perusahaan keluarga, Ciputra Group.

Pada tahun 1997 terjadilah krisis ekonomi. Krisis tersebut menimpa tiga group yang dipimpin Ciputra: Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Selain itu, Bank Ciputra yang didirikannya ditutup oleh Pemerintah karena dianggap tidak layak, dan Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang baru dirintis menjelang krisis pun ikut ditutup.

Dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank, Ciputra mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Akhirnya ketiga group tersebut dapat bangkit kembali dan kini Group Ciputra mampu melakukan ekspansi usaha di dalam dan ke luar negeri.

Kiprah di Dunia Pendidikan

Diusianya yang semakin uzur yakni 75 tahun, Ciputra memilih untuk mengembangkan bidang pendidikan. Ia mendirikan sekolah dan Universitas Ciputra. Sekolah ini menitikberatkan pada kewirausahaan. Dengan sekolah ini, Ciputra bertujuan untuk menyiapkan para lulusannya menjadi pengusaha.

Ciputra saat ini dikenal sebagai sosok penyebar entrepreneurship / kewirausahaan di Indonesia. Dalam setiap kesempatan, ia selalu menanamkan pentingnya kewirausahaan untuk membuat bangsa Indonesia maju. Kiprah Ciputra diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan memberikan dua rekor kepada Ciputra, yakni sebagai wirausahawan peraih penghargaan terbanyak di berbagai bidang dan penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan kepada dosen terbanyak.

Ciputra melalui Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) telah memberikan pelatihan entrepreneurship kepada setidaknya 1.600 dosen. Ciputra juga dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young.[]

Berita terkait
Strategi Bisnis Properti Ciputra Lebih Membumi
Pengusaha yang dikenal sebagai begawan properti Ciputra meninggal dunia di Singapura. Ciputra terkenal dengan strategi bisnisnya yang membumi.
Ciputra Wafat di Singapura, Dimakamkan di Indonesia
Ciputra wafat di Singapura pada Rabu, 27 November 2019 pukul 01.05 waktu setempat dan dimakamkan di Indonesia tanah tumpah darah kelahirannya.
It’s Christmas Time, Main Salju di Mal Ciputra
Mal Ciputra Jakarta menghadirkan It’s Christmas Time, mulai dari 13 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.