Chloroquine, Obat yang Dipercaya Sembuhkan Corona

Obat malaria Klorokuin (Chloroquine) disebut-sebut bisa menyembuhkan virus Corona.
Ilustrasi chloroquine yang dipercaya sembuhkan corona. (Foto: forbes.com/GETTY)

Jakarta - Obat malaria yang memiliki nama Klorokuin (Chloroquine) disebut-sebut bisa menyembuhkan virus Corona atau Covid-19. Obat ini dipercaya mampu memblokir virus yang masuk ke dalam sel manusia. 

Chloroquine ternyata juga dipercaya dapat merangsang kekebalan tubuh sehingga sangat potensial mengobati virus Corona atau Covid-19 yang sedang merebak sekarang ini.

Menurut MedlinePlus, Chloroquine fosfat ada dalam kelas obat yang disebut antimalaria dan amebisida. Obat ini telah digunakan untuk mencegah serta mengobati penyakit malaria selama sekitar 70 tahun dan amebiasis atau infeksi parasit Entamoebae histolytica (E. histolytica) di usus.

Sebuah studi di Guangdong, Tiongkok, melaporkan jika Chloroquine efektif dalam memerangi virus Covid-19. Studi ini telah dilakukan pada 4 Februari 2020.

Sedangkan sebuah studi di Marseille, Prancis, para dokter mengklaim telah berhasil mengobati pasien Covid-19 dengan Chloroquine. Studi ini dilakukan dengan 36 pasien yang di antaranya 20 orang diberikan obat tersebut, setelah 6 hari 70 persen pasien tersebut dinyatakan sembuh, tak ada lagi virus pada sampel darah dibandingkan 12,5 persen pasien grup kontrol.

Dilansir dari Antara, klorokuin merupakan senyawa alami yang diekstrak dari kulit pohon kina sejak awal tahun 1600-an dan sudah digunakan pasien malaria selama beberapa abad.

Ahli Mikrobiologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine Karla Satchell menjelaskan cara kerja obat ini nantinya akan memperlambat replika virus untuk memasuki sel.

Dalam melawan malaria sangat penting untuk meracun sistem pencernaan beberapa parasit darah dalam genus Plasmodium yang disebarkan ke manusia melalui nyamuk yang terinfeksi.

Berbeda dengan Covid-19 bukan disebabkan karena parasit melainkan Novel Coronavirus. Para peneliti berhipotesis klorokuin mampu membantu memperlambat penyebaran virus pada pasien.

Klorokuin membatasi kemampuan virus menggunakan ruang dalam sel (vakuola) untuk masuk ke dalam targetnya. Misalnya, anggap saja sebagai "ruangan" di dalam tubuh sehingga memberikan waktu bagi sistem kekebalan tubuh untuk mengejar ketinggalan.

Obat ini dipercaya ampuh terhadap virus Corona, namun hasil awal menunjukkan jika klorokuin hanya mengurangi tingkat replikasi virus.Hal ini berdasarkan uji klinis yang dilakukan di China.

Klorokuin diketahui aman untuk manusia baik bayi maupun orang dewasa dengan dosis berbeda-beda (meskipun bisa mengakibatkan keracunan pada tingkat overdosis). Biasanya obat ini akan diberikan menurut saran dari dokter.

Dalam penelitian praklinis, klorokuin memang terbukti melawan infeksi virus, seperti sindrom pernapasan akut (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan HIV.

Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Food and Drug Administration (FDA) untuk mengkaji efektivitas klorokuin terhadap virus Corona. Pihak FDA tidak melarang apabila dokter mau menggunakan obat tersebut sepanjang belum ada obat lain yang bisa digunakan untuk melawan Covid-19.

Dalam terapi empiris Covid-19 di rumah sakit Indonesia maupun di luar negeri, klorokuin sudah digunakan bersama dengan sejumlah obat lainnya. Obat ini diberikan terutama kepada pasien Corona berat dengan dosis yang ditakar serta diawasi ketat oleh dokter.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menjelaskan tentang obat Chloroquine yang disebut sebagai obat virus Corona atau Covid-19.

"Saya sampaikan berkaitan dengan Chloroquine. Ini produksi negara kita. Produksi Indonesia. Produksi Kimia Farma," kata Jokowi dalam rapat terbatas (Ratas), Senin, 23 Maret 2020.

Jokowi menambahkan mengenai penggunaan Chloroquine lantaran Covid-19 belum ada antivirusnya. "Pertama, bahwa Chloroquine ini adalah bukan obat firstline tapi obat secondline," ucap Jokowi.

Dia menuturkan Chloroquine bukan obat bebas, penggunaanya harus melalui resep dokter.

"Pemerintah memiliki stok Chloroquine 3 juta. Jadi untuk pasien Covid-19, yang ada di rumah sakit jika dianggap dokter merawatnya chloroquine cocok untuk pasien tersebut pasti akan diberikan," tuturnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan klorokuin digunakan untuk membantu penyembuhan penyakit yang disebabkan virus Corona baru dan bukan pencegahan Covid-19.

Dia meminta masyarakat tidak membeli atau menyimpan obat ini karena tergolong obat keras dan harus menyertakan resep dokter. []

Baca juga:

Berita terkait
9 Ton Obat Corona dan Alat dari China Tiba Besok
9 ton obat dan alat medis untuk percepatan penanganan wabah virus corona dari China akan sampai di Indonesia besok Senin, 23 Maret 2020.
RSPI Sulianti Saroso Terima Chloroquine Obat Corona
Dirut RSPI Sulianti Saroso, dr Moh. Syahril menerima 1.000 butir chloroquine untuk penyembuhan pasien virus corona (COVID-19).
Peneliti Meyakini Ganja Punya Potensi Obati Corona
Peneliti ganja Prof Musri Musman, menilai tanaman ganja cukup berpotensi menjadi obat penyembuhan virus corona (Covid-19).
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.