China Desak Bank-bank Perpanjang Pinjaman Proyek Real Estat

Langkah tersebut adalah upaya terbaru mereka untuk meredakan kekhawatiran yang dipicu oleh boikot angsuran hipotek yang meluas
Ilustrasi. Sejumlah pekerja konstruksi tampak berada di dekat lokasi pembangunan sebuah proyek di area pusat bisnis di Beijing, China, pada 11 Oktober 2021. (Foto: voaindonesia.com/AP/Ng Han Guan)

TAGAR.id, Jakarta - Regulator China pada Minggu, 17 Juli 2022, mendesak bank-bank untuk memperpanjang pinjaman kepada proyek-proyek real estat tertentu dan memenuhi kebutuhan pembiayaan pengembang jika memungkinkan.

Langkah tersebut adalah upaya terbaru mereka untuk meredakan kekhawatiran yang dipicu oleh boikot angsuran hipotek yang meluas pada pembangunan rumah yang belum selesai.

Pernyataan Komisi Regulator Asuransi dan Perbankan China (CBIRC) itu disampaikan setelah semakin banyak pembeli rumah di seluruh negara tersebut mengancam akan berhenti menyetor angsuran untuk proyek-proyek properti yang mandek. Ancaman tersebut dapat memperburuk krisis real estat yang berimbas pada kondisi ekonomi negara.

Investor terus membuang saham perbankan China serta saham dan obligasi pengembang, bahkan setelah CBIRC pada Kamis, 14 Juli 2022, berjanji untuk memperkuat koordinasi dengan regulator lain untuk "menjamin penyelesaian pembangunan rumah."

Dalam wawancara dengan Berita Perbankan dan Asuransi China pada Minggu, 17 Juli 2022, CBIRC menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung pemerintah lokal untuk mendorong penyelesaian pembangunan sejumlah rumah, dan menyatakan keyakinan bahwa dengan upaya terpadu, "semua kesulitan dan masalah akan teratasi dengan baik." (vm/pp)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Demonstrasi di Zhengzhou China Protes Pembekuan Deposito Bank
Beberapa orang yang gelar aksi unjuk rasa di Zhengzhou, China, terkait pembekuan deposito oleh beberapa bank mengalami cedera