TAGAR.id, Jakarta - Inflasi pada tingkat penjualan grosir naik 11,3% bulan Juni 2021 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Angka ini kembali menyakitkan dan menandai bahwa inflasi sedang merongrong perekonomian Amerika.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan hari Kamis, 14 Juli 2022, indeks harga produsen AS – yang mengukur inflasi sebelum sampai ke konsumen – naik pada laju tercepat sejak mencapai rekor 11,6% pada bulan Maret 2022.
Seorang perempuan berbelanja di toko kelontong di Manhattan, New York City (foto: ilustrasi). Harga barang-barang kebutuhan sehari-hari mengalami lonjakan harga akibat inflasi tinggi. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)Lonjakan inflasi grosir bulan lalu dipelopori oleh harga energi yang melonjak 54% dari tahun sebelumnya. Namun tanpa harga pangan dan energi, yang bisa berubah dari bulan ke bulan, harga barang-barang produsen pada bulan Juni melonjak 8,2% dari Juni tahun lalu. Secara bulanan, inflasi grosir naik 1,1% dari Mei ke Juni, juga yang tertinggi sejak Maret 2022.
Laporan hari Kamis, 14 Juli 2022, tentang harga grosir itu muncul sehari setelah Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa lonjakan harga untuk gas, makanan dan sewa rumah mendorong inflasi ke tingkat tertinggi baru dalam 40 tahun pada Juni2022.
Kenaikan itu semakin membebani rumah-rumah tangga AS dan kemungkinan memicu kenaikan suku bunga besar lagi oleh Bank Sentral AS. Harga konsumen melonjak 9,1% dibanding-kan pada tahun sebelumnya, kenaikan tahunan terbesar sejak 1981. (ps/ka)/voaindonesia.com. []
