Makassar - Keluarga Muhammad Fahmi Puad, 20 tahun, salah seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yang tewas saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) ke-XXI KSR PMI di Kabupaten Maros, mengaku kecewa. Kekecewaan itu lantaran tak ada satupun panitia hingga pihak kampus yang menjelaskan penyebab kematian almarhum.
Menurut, Ikhsan Idrus, kakak kandung korban bahwa Muh Fahmi Puad merupakan mahasiswa Fakultas Agama UMI Makassar yang meninggal dunia saat mengikuti kegiatan UKM kampus. Tapi kepergiannya hingga sepekan ini, tak ada satupun pihak yang menjelaskan terkait sebab almarhum meninggal dunia.
Pokoknya keluarga tetap usut sampai dapat kejelasan dari panitia soal penyebabnya.
"Belum ada keterangan sampai sekarang, baik dari kampus maupun panitia. Meninggalnya adik saya ini, keluarga belum bisa terima dan seakan kita semua belum ikhlas karena tidak ada kejelasan ini," kata Ikhsan Idrus saat dikonfirmasi Tagar, Senin 10 Februari 2020.
Ikhsan membeberkan bahwa, sebelum Fahmi ini berangkat mengikuti kegiatan UKM kampus UMI, almarhum sempat minta izin kepada pihak keluarganya dan datang langsung ke rumahnya di Kabupaten Pangkep. Bahkan dalam kegiatan ini, Fahmi Puad pun sudah mengikuti segala prosedur.
Akan tetapi, disaat nyawa Muh Fahmi Puad hilang karena kegiatan ini, malah tak ada satupun panitia dan kampus menjelaskan sebab kematiannya.
Tak adanya kejelasan sebab kematian Fahmi ini, lanjut Ikhsan Idrus, sehingga pihaknya bersama keluarga menempuh jalur hukum agar kasus ini terungkap. Apalagi, kata dia, keluarganya juga merasa dikibuli atau dibohongi ketua KSR PMI unit UMI Makassar, Akbar Gifari, yang memberikan keterangan sepihak dan menyebut jika keluarga sudah menerima kepergian Fahmi.
"Pokoknya keluarga tetap usut sampai dapat kejelasan dari panitia soal penyebabnya. Dan apalagi ini, ditambah lagi ada keterangannya ketuanya yang seolah-olah bilang kalau keluarga sudah terima mi," bebernya.
Ikhsan juga mengaku, jika pihak keluarganya ini mendapat informasi bahwa Muh Fahmi Puad meninggal bukan karena terjatuh ketanah dan sesak nafas, seperti yang beredar. Melainkan, Muh Fahmi Puad meninggal karena diduga tenggelam saat mengikuti proses Diklatsar KSR PMI UMI di Kabupaten Maros.
"Katanya jatuh di air dia (almarhum) kak, terus sempat keluar busa dari mulutnya juga. Tidak bilang ki kalau sesak," ucap Ikhsan. Tapi, meski ada informasi tersebut, Ikhsan juga masih terus menunggu keterangan resmi dari panitia dan bahkan pihak kepolisian yang mengusut kasus ini.
Sebelumnya, Muhammad Fahmi Puad Idrus, 20 tahun, yang tercatat tinggal di BTN Bungoro Indah Lama, Kabupaten Pangkep, Sulsel ini meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar ( Diklatsar) XXI di Dusun Harapan, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa 4 Februari 2020, lalu.
Belum ada keterangan sampai sekarang, baik dari kampus maupun panitia.
Dan adanya peristiwa itu, pihak kepolisian mengaku pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus ini. Bahkan, Polisi sebut jika telah memeriksa sejumlah saksi termasuk dari panitia penyelenggara kegiatan.
"Kami masih tetap melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Bahkan kami sudah memeriksa atau mengintrogasi sembilan orang, termasuk keluarga almarhum dan pihak panitia yang diduga mengetahui terkait meninggalnya korban," kata Kapolres Maros, AKBP Musa Tampubon.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan dari pihak rumah sakit, korban ini telah meninggal dunia sebelum sampai ke rumah sakit. Dan berdasarkan hasil visum, jika korban sampai di RS nadinya sudah tidak teraba, pupil midriatis sudah tidak ada dan begitupun dengan refleks korneanya. []