Polisi Periksa Panitia Diklatsar KSR UMI Makassar

Polisi telah memeriksa sebanyak 9 orang saksi atas peristiwa Diklatsar ke-XXI KSR PMI yang merenggut nyawa seorang mahasiswa.
Kapolres Maros, AKBP Musa Tampubolon. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Maros terus melakukan penyelidikan kematian Muhammad Fahmi Puad, 20 tahun, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, yang tewas saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) ke-XXI KSR PMI di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sejumlah saksi pun telah diperiksa, termasuk panitia penyelenggara kegiatan.

Ada 9 orang yang diinterograsi termasuk keluarga almarhum dan pihak panitia.

Kapolres Maros, AKBP Musa Tampubolon, mengatakan sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga terkait meninggalnya M Fahmi Puad. Namun, penyidik akan tetap melakukan penyelidikan terhadap kegiatan berujung maut tersebut untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.

"Belum ada yang buat laporan, tapi kami masih tetap melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Bahkan kami sudah memeriksa sejumlah orang yang diduga mengetahui terkait meninggalnya korban," kata Musa kepada Tagar, Minggu 9 Februari 2020.

Menurut Musa, jumlah saksi yang telah dimintai keterangan mencapai sembilan orang. Mereka terdiri dari pantia pelaksana kegiatan yang tak lain adalah mahasiswa atau kader KSR PMI unit UMI Makassar. Selain itu, penyidik juga telah meminta keterangan dari keluarga almarhum.

"Ada 9 orang yang diinterograsi termasuk keluarga almarhum dan pihak panitia," katanya.

Sebelumnya, Muhammad Fahmi Puad Idrus, 20 tahun, yang tercatat tinggal di BTN Bungoro Indah Lama, Kabupaten Pangkep, Sulsel, ini meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar ke-XXI di Dusun Harapan, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa 4 Februari 2020, lalu.

Mulanya kegiatan ini berjalan lancar. Namun, pada hari Selasa 4 Februari 2020, sekitar pukul 04.30 Wita, saat proses Diklatsar tengah berlangsung, tiba-tiba korban (Muhammad Fahmi Puad Idrus) terjatuh ke tanah dan sesak nafas.

Melihat Puad tergeletak di tanah, beberapa panitia pelaksana langsung berusaha menolong korban dengan mengevakuasinya ke Rumah Sakit Salewangan Maros dengan maksud diberikan perawatan medis. Namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan pengakuan dari pihak rumah sakit, korban ini telah meninggal dunia sebelum sampai ke rumah sakit. Dan berdasarkan hasil visum, korban sampai di RS saat nadinya sudah tidak teraba, pupil midriatis sudah tidak ada dan begitu pun dengan refleks korneanya.

Atas kejadian itu, Diklatsar pun langsung dihentikan atau ditunda sementara waktu oleh pihak dosen kampus UMI dan mahasiswa dipulangkan ke kampus. Dari jadwal yang ditentukan panitia, Diklatsar ini rencananya akan berlangsung hingga Minggu 9 Februari 2020 mendatang. []


Berita terkait
Kematian Mahasiswa UMI Saat Diklatsar Ditutupi
Kematian mahasiswa UMI Makassar saat mengikuti Diklatsar terkesan ditutupi pihak kampus. Karena kematian korban tidak dilaporkan ke polisi.
Kembali, Mahasiswa UMI Makassar Tewas Saat Diklatsar
Seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar di Kabupaten Maros.
Mahasiswi UMI yang Meninggal Ikut Diklatsar Tidak Formal
Pihak Universitas Muslim Indonesia (UMI) makassar membenarkan ada mahasiswinya yang meninggal saat mengikuti Diklatsar di Maros.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya