UMI Makassar Tutup Mulut Soal Kematian Mahasiswanya

Pihak Rektorat Universitas Muslim Indonesi (UMI) Makassar, tak kunjung angkat bicara terkait kematian salah seorang mahasiswanya saat Diklatsar.
Ilustrasi jenazah (Foto: pixabay.com)

Makassar - Pihak Rektorat Universitas Muslim Indonesi (UMI) Makassar, tak kunjung angkat bicara terkait kematian Muh Fahmi Puad, salah seorang mahasiswa saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) ke-XXI KSR PMI.

Humas, Wakil Rektor III hingga Rektor kompak membisu dan tak ingin berkomentar hilangnya nyawa mahasiswa asal Kabupaten Pangkep itu.

Muh Fahmi Puad meninggal dunia pada Selasa 4 Februari 2020 lalu. Ia meregang nyawa usai terjatuh saat kegiatan Diklatsar ke-XXI KSR PMI berlangsung di Dusun Harapan, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel. Dalam peristiwa maut ini, panitia dan kampus pun menyembunyikannya ke Polisi.

Keluarga besar Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Universitas Muslim Indonesia, merasa sangat kehilagan.

Kematian mahasiswa UMI yang ditutupi pihak panitia Diklatsar KSR PMI ini kian penuh tanda tanya. Sehingga, Tagar mencoba menghubungi Rektor UMI, Prof Basri Modding untuk menggali penyebab kematian hingga langkah apa yang akan dilakukan oleh kampus terkait kegiatan berujung maut ini, tapi konfirmasi itu sia-sia. Petinggi kampus Islam itu tak kunjung merespon pesan singkat yang dikirim oleh Jurnalis Tagar.

Tak sampai disitu, Jurnalis Tagar pun kembali ingin menggali informasi ke Wakil Rektor III, Prof Laode Huseain. Pesan singkat dilayangkan hanya dibaca dan tanpa ada balasan.

Begitupun Humas UMI, Nurjanna, ia juga lagi-lagi terdiam dan membisu hingga saat dihubungi via telepon tak kunjung diangkat.

Belakangan, Jurnalis Tagar akhirnya menerima keterangan resmi dari UKM KSR PMI UMI terkait meninggalnya salah peserta Diklatsar tersebut. Dalam keterangan resminya itu, keluarga besar dari Korps Sukarela Palang Merah Indonesia ini mengaku berduka atas kepergian Fahmi Puad.

"Keluarga besar Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Universitas Muslim Indonesia, merasa sangat kehilagan saudara kami Muh Fahmi Fuad. Kepada seluruh khalayak, kami memohon doa setulus-tulusnya untuk saudara kami M Fahmi Fuad," ujar Ketua Umum KSR PMI UMI, Akbar Gifari melalui keterangan resminya.

Akbar menjelaskan bahwa kronologis medis yang berhasil dikumpulkannya, menurunnya kesehatan M. Fahmi Fuad sebelumnya berhasil terdeteksi oleh Tim Keslap sejak dini hari Selasa 4 Februari 2020 lalu. Melihat kondisi tersebut, Tim Keslap melakukan penanganan kepada M Fahmi Fuad hingga sempat mulai membaik.

Namun, belakangan kondisi kesahatan M Fahmi Fuad mengalami penurunan kembali sampai akhirnya ia diberikan tindakan pertolongan pertama dan dievakuasi ke RSUD Salawangeng Sanggalea Maros. Akan tetapi, M Fahmi Puad ini dinyatakan meninggal oleh pihak dokter.

"Sebagai penghormatan terakhir, jenazah dibawah ke rumah duka, kemudian dikebumikan sesuai permintaan keluarganya. Kami akan patri kegigihan dan semangat mendiang," lanjut Akbar Gifari.

Akbar mengklaim bahwa dalam peristiwa ini pihak keluarga mendiang mengaku ikhlas atas kepergian M. Fahmi Fuad dan Keluarga pun mengucapkan terima kasih atas bentuk tanggung jawab KSR PMI UMI terkait musibah yang terjadi.

"Keluarga berterima kasih dan menerima fakta ini karena memang kemauan Almarhum mengikuti kegiatan DIKLATSAR XXI untuk menjadikan pribadi Almarhum lebih baik lagi," tutup Ketua Umum KSR PMI UMI.

Sebelumnya, Muhammad Fahmi Puad Idrus, 20 tahun, yang tercatat tinggal di BTN Bungoro Indah Lama, Kabupaten Pangkep, Sulsel ini meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) XXI di Dusun Harapan, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa 4 Februari 2020, lalu.

Mulanya kegiatan ini berjalan lancar. Tapi pada hari Selasa 4 Februari 2020, sekitar pukul 04.30 WITA, saat proses Diklatsar tengah berlangsung tiba-tiba korban (Muhammad Fahmi Puad Idrus) terjatuh ke tanah dan sesak nafas.

Melihat Puad tergeletak di tanah, beberapa panitia pelaksana langsung berusaha menolong korban dengan langsung mengevakuasinya ke Rumah Sakit Salewangan Maros dengan maksud diberikan perawatan medis, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan pengakuan dari pihak rumah sakit, korban ini telah meninggal dunia sebelum sampai ke rumah sakit. Dan berdasarkan hasil visum, jika korban sampai di RS nadinya sudah tidak teraba, pupil midriatis sudah tidak ada dan begitupun dengan refleks korneanya.

Adanya peristiwa Diklatsar berujung maut itu, kegiatan itu langsung dihentikan atau ditunda sementara waktu oleh pihak dosen kampus UMI dan mahasiswa pun saat itu dipulangkan ke kampus. Dari jadwal yang ditentukan panitia, Diklatsar ini rencananya akan berlangsung hingga Minggu 9 Februari 2020 mendatang. []

Berita terkait
Kematian Mahasiswa UMI Saat Diklatsar Ditutupi
Kematian mahasiswa UMI Makassar saat mengikuti Diklatsar terkesan ditutupi pihak kampus. Karena kematian korban tidak dilaporkan ke polisi.
Kembali, Mahasiswa UMI Makassar Tewas Saat Diklatsar
Seorang mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dikabarkan meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar di Kabupaten Maros.
Mahasiswa UMI Makassar Ditangkap Karena Narkoba
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar berinisial HN, 20 tahun ditangkap polisi karena mengedarkan narkoba.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.