Cekcok Pasangan Suami Istri di Jember Berakhir Maut

Diduga sang suami di Jember membunuh istrinya sebelum ditemukan gantung diri di sebuah pohon. Polisi menduga ada cekcok sebelum kejadian maut itu.
Polisi memasang police line di rumah pasutri yang ditemukan meninggal dunia di Kecamatan Patrang, Jember. (Foto: Tagar/Hermawan)

Jember - Seorang istri di Jember, Jawa Timur, ditemukan tewas bersimbah darah pada Selasa 12 Mei 2020. Selang beberapa saat setelah penemuan jenazah itu, sang suami juga ditemukan meninggal, diduga bunuh diri, beberapa ratus meter dari rumah mereka.

Ironisnya, orang pertama kali menemukan jenazah sang istri adalah buah hati mereka, bocah perempuan yang masih berusia 3 tahun. Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Sektor Patrang, Jember Inspektur Satu Agus Wijaya.

Anak perempuan itu kemudian menunjuk-nunjuk tubuh ibunya di dalam kamar yang sudah penuh darah.

"Sepupu korban mendengar teriakan dari anak perempuan yang berusia tiga tahun," ujarnya, Selasa, 12 Mei 2020.

Tetangga yang kaget mendengar teriakan tangis bayi berusia tiga tahun itu, langsung mendatangi rumah tersebut. "Anak perempuan itu kemudian menunjuk-nunjuk tubuh ibunya di dalam kamar yang sudah penuh darah," kata Sholihin.

Korban, diketahui bernama Khotijah, 33 tahun ditemukan tak bernyawa dalam kondisi terlentang di kamar yang ada di rumah tersebut. Pemeriksaan sementara, terdapat luka robek di bagian wajah akibat pukulan benda tumpul.

"Sehari-harinya, pasangan ini memang tinggal bersama dengan seorang buah hati mereka yang baru berusia 3 tahun," tutur Sholihin.

Pasangan ini tinggal di rumah mereka yang sederhana di Lingkungan Semenggu, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. Adapun jenazah sang suami ditemukan tergantung di sebuah pohon yang masuk Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang.

"Setelah kita cek, ternyata benar, jenazah yang gantung diri itu adalah suami korban H," kata Sholihin.

Berkembang dugaan, sang suami, yakni Ahmad Riyanto, 31 Tahun, bunuh diri setelah membunuh istrinya sendiri, Khotijah.

"Dugaan sementara Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), karena percekcokan. Tetapi masih kita selidiki," lanjut Sholihin.

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi dalam kasus ini. "Barang bukti yang diamankan adalah kayu yang ada bercak darah yang diduga digunakan sebagai alat pemukul," ujar Sholihin.

Adapun kondisi balita malang yang sempat histeris karena pertama kali melihat jenazah ibunya sendiri, kini sudah mulai stabil.

"Kondisi anak sehat, sekarang dititipkan ke keluarganya," kata Sholihin. []

Berita terkait
Napi Asimilasi Berulah, Curi Kotak Amal di Musala
Polsek Giri Banyuwangi menahan eks napi asimilasi setelah mencuri kotak amal di Musala Babussalam Banyuwangi,
Amankan 100 Kg Sabu, Kapolda Jatim: Buru Bandar Lain
Satres Narkoba Polrestabes Surabaya menembak mati bandar narkoba yang terkait dengan jaringan Lapas Medaeng Surabaya.
Bandar Narkoba di Surabaya Ditembak Mati Polisi
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menembak mati bandar narkoba di salah satu apartemen di wilayah Surabaya Selatan.