Cegah Lonjakan Komisi V DPRD Jabar Imbau Pasutri KB

Komisi V DPRD Jabar imbau pasutri tunda kehamilan, pakai alat kontrasepsi untuk cegah lonjakan kehamilan dan kelahiran selama pandemi Covid-19
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dari Partai Gerindra, Ali Rasyid. (Foto: Fitri/Fitri Rachmawati).

Bandung - Komisi V DPRD Jawa Barat mengimbau pasangan suami-istri menunda kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah lonjakan kehamilan dan kelahiran selama pandemi Covid-19, terutama saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat diperpanjang sampai 26 Juni 2020.

"Memang kalau soal kehamilan itu urusan pribadi masing-masing, tetapi demi keselamatan ibu dan bayi sebaiknya KB-lah. Ada pengaturan atau ditunda dulu hamilnya selama pandemi Covid-19 ini belum selesai meskipun kita menuju AKB. Tapi, demi keselamatan ibu dan bayi sebaiknya ditunda dulu hamilnya," tutur Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat dari Partai Gerindra, Ali Rasyid, kepada Tagar saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Bandung, 15 Juni 2020.

Meskipun alat kontrasepsi selama pandemi Covid-19 terbatas lanjut Ali Rasyid menjelaskan, pasangan suami istri diimbau tetap menggunakan alat kontrasepsi yang tersedia atau mengalihkan jenis alat kontrasepsi sesuai jenis yang ada di rumah sakit atau layananan kesehatan lainnya. Namun demikian, tetap mengikuti standar kesehatan atau alat kontrasepsi yang berkualitas.

“Saya tetap menekankan alat kontrasepsi yang berkualitas (standar kesehatan) meskipun yang digunakan itu alat kontrasepsi yang sifatnya sementara. Kondom dan pil KB tentu masih menjadi pilihan dikala pemasangan alat kontrasepsi IUD (spiral) sangat terbatas saat ini,” jelas dia.

Sosialisasi KB dan Distribusi Alat Kontrasepsi. Mengingat ada kekhawatiran lonjakan kehamilan selama PSBB terang dia, Komisi V DPRD Jawa Barat pun meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) bekerjasama dengan BKKBN Jawa Barat untuk lebih masif lagi melakukan sosialisasi ihwal alat kontrasepsi, KB dan kesehatan ibu dan anak dalam kandungan,termasuk distribusi alat kontrasepsi harus lebih masif lagi karena sudah pasti sangat dibutuhkan oleh masyarakat. “Sosialisasi dan distribusi alat kontrasepsi menjadi point penting yang harus dilakukan DP3AKB Jabar,” terang dia.

Selain itu, alasan lain pentingnya menunda kehamilan selama pandemi Covid-19 tambah Ali Rasyid, alasan seperti risiko terpapar Covid-19 bagi ibu dan bayi pun tinggi. Mengingat ada beberapa kasus bayi yang terkena Covid-19, dan menurut Ikatan Dokter Indonesia pun, jumlah anak yang terkena Covid-19 pun cukup tinggi. “Oleh karena itu, penting bagi ibu menunda kehamilan di tengah pandemi Covid-19 ini,” harap dia.

Belum lagi risiko malnutrisi bagi ibu yang secara ekonomi terdampak Covid-19, dimana pemenuhan gizinya sudah pasti akan terganggu. Kalau ibu malnutrisi selama hamil, risiko stunting pun tinggi. Oleh sebab itu, ia pun mengimbau kembali agar menunda kehamilan demi kesehatan ibu dan anak juga untuk menekan lonjakan kehamilan (adv). [] 

Berita terkait
Fraksi Golkar Jabar Soal Lonjakan Kehamilan di Jabar
Fraksi Golkar DPRD Jabar soal lonjakan kehamilan di Jabar ada malanutrisi, gizi buruk dan stunting. kematian ibu dan bayi
PSBB Tingkatkan Kehamilan di Tasikmalaya dan Cirebon
BKKBN Jabar benarkan ada peningkatan angka kehamilan di Jawa Barat, namun peningkatan saat ini dinilai masih wajar
Jawa Barat Cegah Laju Kehamilan Saat Pandemi Corona
Ada kekhawatiran ‘di rumah aja’ (stay at home) pandemi corona (Covid-19) di Jabar akan mendorng laju kehamilan yang berimbas pada tingkat kelahiran
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)