CCTV Siap Pantau Supir Bus Transkutaraja Aceh Main HP atau Merokok

Upaya Pemprov Aceh mendigitalisasi transportasi umum di wilayahnya.
Pemerintah Provinsi Aceh memasang kamera CCTV di sejumlah titik bus Transkutaraja (TransK) guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemakai transportasi umum di Aceh di Banda Aceh, Kamis (10/1). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh, (Tagar 10/1/2019) - Pemerintah Provinsi Aceh memasang kamera CCTV di sejumlah titik bus Transkutaraja (TransK) guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemakai transportasi umum di Aceh.

Teknologi digital CCT itu berupa kamera otomatis. Fungsinya dapat menghitung jumlah pengunjung. Selanjutnya sebagai kamera pengintai yang langsung terhubung dengan kantor dinas terkait. Jika supir mengantuk atau merokok dapat terpantau langsung, selanjutnya diperingatkan.

"Juga pemantauan supir akan terdeteksi langsung, jika supirnya mengantuk, merokok, main handphone atau tidak fokus, maka langsung diperingatkan," kata Branch Manager Hikvision Sumatera Area, Ocha Sandi Wijaya di acara peresmian kerja sama pemerintah Aceh dengan Hikvision, bidang teknologi informasi dan kamera keamanan bus Transkutaraja di Banda Aceh, Kamis (10/1).

Ocha menambahkan, langkah ini dilakukan untuk melimpahkan teknologi digital dalam unit transportasi umum di Aceh, salah satunya Transkutaraja.

"Sudah seharusnya angkutan umum ini diawasi dengan digital, itu untuk memanjakan penumpang dan keamanan," tambah Ocha.

TranskutarajaKamera pengintai Transkutaraja (TransK) Aceh langsung terhubung dengan kantor dinas terkait. Jika supir mengantuk atau merokok dapat terpantau langsung, selanjutnya diperingatkan. (Foto: Tagar/ Fahzian Aldevan)

Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi menambahkan, dilibatkannya Hikvision diikuti pemberian label penomoran bus. Tujuannya, agar masyarakat lebih memudahkan dalam mengingatnya.

"Kita tidak mampu mengembangkan itu, hanya pihak Hikvision yang mampu, termasuk pembuatan aplikasinya," ucapnya di lokasi sama.

Menurut Junaidi, Transkutaraja merupakan ikon Dishub Aceh untuk melayani dan mendekatkan dengan masyarakat."Baik prasarana, regulasi, termasuk fasilitas pendukung yang dibutuhkan dan diminta oleh pelanggan," sebutnya.

Maka salah satu pelayanan yang perlu dilakukan salah satunya dalam bentuk teknologi digital.

"Meski Keterbatasan anggaran,  menyebabkan kita menunggu terlalu lama untuk melayani keinginan masyarakat," tuturnya.

Junaidi mengait pihak Hikvision agar memberikan ilmu baru kepada masyarakat Aceh. "Semacam laboratoriumnya bagi kitalah karena kita belum mengetahui sepenuhnya apa saja fungsi dan manfaatnya, intinya untuk pelayanan masyarakatlah," ujarnya.

Junaidi menilai saat ini bus Transkutaraja masih banyak sekali kekurangan dan ketinggalan oleh sebab itu peran dan fungsi pihak Hikvision mesti mampu memperbaiki kekurangan itu semua.

"Mudah-mudahan bisa menutupi kekurangan saat ini," harapnya.

Lebih lanjut, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) angkutan massal Transkutaraja, Robby mengatakan jumlah bus Transkutaraja yang tersedia sebanyak 40 bus dengan lima koridor.

"Bus besar 25, dan bus kecil 15," sebut Robby.

Selain itu jumlah halte sebanyak 131 dengan 90 halte permanen dan 41 halte portabel. Ia menargetkan 23 bus direncanakan akan di pasang perlengkapan CCTV hingga agustus 2019 nanti.

"Sebab kita bukan hanya sekedar memasangnya tapi juga kualitasnya, kualitas internet sangat tergantung kualitas CCTV juga," pungkasnya.

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi