Cara Pemkab Aceh Tamiang Memajukan Objek Wisata

Pemerintah mulai melakukan sejumlah upaya dalam membenahi dan meningkatkan sektor pariwisata di Aceh Tamiang.
Wisatawan sedang menikmati kesegaran air di objek wisata Terjun Seribu di Aceh Tamiang, Aceh. Sabtu, 5 September 2020. (Foto: Tagar/Zulfitra)

Aceh Tamiang - Provinsi Aceh satu dari beberapa provinsi di Indonesia yang memiliki keindahan alamnya yang sangat beragam. Meskipun saat ini belum begitu dikenal oleh para wisatawan asing maupun lokal. Salah satu daerah di Provinsi Aceh yang memiliki beberapa objek wisata yang menarik adalah Kabupaten Aceh Tamiang.

Kabupaten Aceh Tamiang memiliki beberapa pesona wisata alam terbuka yang masih alami. Tak aneh bila banyak wisatawan lokal dan luar Tamiang saat ini mulai terlihat berbondong-bondong datang ke Kabupaten Aceh Tamiang hanya untuk sekadar menikmati keindahan alam. Meski demikian, tidak semua wisatawan mengetahui semua destinasi menarik di Aceh Tamiang.

Dengan telah meningkatnya wisatawan yang mulai berkunjung ke beberapa destinasi wisata yang ada di Aceh Tamiang, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) saat ini tengah melakukan sejumlah upaya untuk membenahi dan meningkatkan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten tersebut. Sehingga nantinya dapat lebih menarik lagi minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah berjulukan Bumi Muda sedia itu.

Peta ini akan memuat data informasi tujuan para wisatawan. Dan data itu sangat penting saat bencana terjadi.

Pihaknya saat ini lebih memprioritaskan terlebih dahulu pada pembenahan destinasi, terkait kenyamanan pada destinasi wisata tersebut. "Seperti diketahui, Aceh Tamiang sendiri masih banyak memiliki tugas yang harus dikerjakan, di antaranya mengenai kebersihan, keamanan, pelestarian lingkungan, hingga regulasi daerah," kata Muslizar saat ditemui Tagar di lokasi wisata Terjun Seribu di Kecamatan Tamiang Hulu, Minggu, 6 September 2020.

Untuk itu, Muslizar menilai untuk menyedot wisatawan dari luar Tamiang datang ke destinasi wisata yang ada saat ini, pihaknya perlu melakukan langkah langkah seperti di atas. Selain itu, destinasi wisata yang dimiliki Kabupaten Aceh Tamiang, hampir keseluruhannya merupakan wisata alam terbuka, Muslizar mengaku pihaknya juga telah menyampaikan agar setiap tempat wisata dibuat peta wilayah.

"Nantinya peta ini akan memuat data informasi tujuan para wisatawan. Dan data itu sangat penting, karena pemetaan bukan hanya untuk penujuk lokasi objek wisata dan keindahannya saja, namun langkah ketika bencana terjadi juga harus diperhatikan, seperti petunjuk jalur evakuasi," katanya.

Dengan demikian, kata dia, wisatawan dapat menyiapkan langkah-langkah antisipasi ketika terjadi bencana di daerah wisata yang mereka kunjungi. Sebab, Muslizar menilai, proses menginformasikan atau mensosialisasikan ini justru yang penting.

Selain itu, Muslizar mengaku, pihaknya juga tengah serius dalam hal membenahi fasilitas pariwisata yang memadai. Sebab, menurutnya, salah satu hal yang paling menghambat wisatawan datang adalah keterbatasan sarana dan prasarana ke tempat wisata. Meski sebagian tempat sudah dapat diatasi oleh pemerintah, namun masih banyak tempat yang belum terjangkau oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Oleh karenanya, pihaknya saat ini juga terus memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di desa wisata sebagai tim gugus desa dalam meningkatkan destinasi wisata yang ada.

Sebab, Muslizar menganggap, Pokdarwis memiliki peran yang sangat besar, dan tidak boleh dikesampingkan di dalam pengembangan pariwisata. Karena di dalam kelompok itu banyak beranggotakan anak - anak muda kreatif yang dapat memajukan pariwisata di desanya.

Jadi, kata dia, peningkatan peran dari Pokdarwis yang tersebar di seluruh desa wisata diharapkan dapat menjadi agen perubah, motor penggerak masyarakat dalam membangun industri kreatif di desa, sekaligus menginisiasi gerakan bersama menjaga destinasi pariwisata.

Tidak hanya itu, dalam hal meningkatkan pariwisata, pihaknya mengaku harus ada keterlibatan peran serta masyarakat lokal. Masyarakat lokal wajib terlibat dalam membangun serta memelihara sarana dan prasarana di lingkungan pariwisata.

"Selain dapat memberikan informasi yang jelas tentang asal mula suatu tempat, mereka juga diharapkan bisa mengajarkan para wisatawan tentang kearifan lokal," ujarnya.

Budaya dan tradisi setempat bisa mereka ajarkan dan perkenalkan kepada para wisatawan. Tentunya hal ini akan menjadi salah satu nilai tambah bagi pariwisata di Aceh Tamiang. Selain itu, penduduk sekitar pun bisa merasakan benefit dari kedatangan para wisatawan, yang akan mempengaruhi ekonomi mereka.

Hal senada juga dikatakan ketua Pokdarwis salah satu Desa wisata, Heri. Ia mengaku dirinya beserta anggota kelompoknya terus melakukan upaya dalam memajukan pariwisata yang ada di desa mereka itu.

Bahkan, Heri mengaku, pihaknya gencar melakukan sosialisasi terhadap wisatawan yang datang agar dapat bersama sama menjaga kelestarian alam yang ada di wilayah destinasi wisata tersebut. "Dari menjaga kebersihan, hingga menyampaikan agar pengunjung tidak merusak lingkungan sekitar," katanya. []

Baca juga:

Berita terkait
Heboh, Seorang Pria Mengamuk Pakai Parang di Aceh
Sejumlah mobil dan meja kafe menjadi rusak berat, termasuk mobil salah seorang wartawan.
Lagi, Seorang Pasien C-19 Meninggal di Aceh Barat
Satu orang pasien positif C-19 kembali meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh.
Pasien C-19 di Aceh Tembus 2000 Lebih
Total pasien C-19 di Aceh tembus menjadi 2022 kasus, 700 di antaranya sembuh dan 78 meninggal dunia.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi