Sleman - Jajaran Polda DIY mencoba alat pendeteksi paparan virus corona bernama GeNose C19. Alat tersebut buatan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda DIY, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yuliyanto mengatakan, nantinya alat canggih tersebut digunakan untuk pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Kalasan, Sleman.
Baca Juga:
Selain itu, GeNose C19 juga akan digunakan untuk Satker Biddokkes Polda DIY. “Polda DIY punya dua alat GeNose C19 yang didatangkan dari UGM,” katanya kepada wartawan, Senin, 4 Januari 2021.
GeNose C19 juga akan digunakan untuk mengecek anggota Polri, terpapar corona atau tidak. Terlebih lagi para anggota Polri tak lepas dari aktivitas bertemu banyak orang di luar.
Sangat membantu dalam mendeteksi Covid-19. Lebih cepat diketahui hasilnya.
Sementara itu petugas operator alat GeNose C19 Penata Sulistyawati Kaur Yankes Biddokkes Polda DIY, menjelaskan dengan alat ini paparan virus corona lebih cepat terdeteksi. Keterangan yang diperoleh dari pihak UGM, GeNose C19 memiliki akurasi sekitar 85-9 5 persen. “Sangat membantu dalam mendeteksi Covid-19. Lebih cepat diketahui hasilnya,” kata Sulistyawati.
Sulistyawati juga menjelaskan bagaimana alat GeNose C19 bekerja. Cara kerjanya sangat mudah. Pengguna hanya menghembuskan nafas pada kantong udara yang sudah disediakan.
Baca Juga:
Selanjutnya kantong dipasangkan ke alat detector GeNose dengan aplikasi yang sudah terpasang di komputer. Dari balik layak tersebut seseorang dapat mengetahui dirinya positif atau negatif.
Sulistyawati melanjutkan, tidak butuh waktu lama, pengguna hanya membutuhkan sekitar 5 menit dari pengambilan sampel nafas hingga keluar hasilnya. Namun ada kewajiban yang harus dilakukan sebelum menggunakan GeNose C19. Seseorang diwajibkan melakukan puasa sekitar satu jam. []