Medan, (Tagar 25/3/2019) - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto menegaskan tak ada ruang untuk praktik jual beli jabatan dalam proses rekrutmen polisi baru. Ia berpesan pada para orangtua agar tidak percaya pada orang yang mengaku bisa meloloskan anaknya jadi polisi dengan imbalan sejumlah uang.
Wujud dari tekad tersebut, ia bersama taruna dan taruni, calon siswa bintara/tamtama polisi dan orangtua berikrar dan menandatangani fakta integritas di Lapangan KS Tubun Polda Sumatera Utara.
"Ini dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan, korupsi dan wujud transparansi dalam penerimaan calon polisi," kata Agus Andrianto, Minggu (24/3) siang.
Ia menjelaskan untuk penerimaan taruna Akpol Tahun Anggaran 2019, yang mendaftar secara online sebanyak 772 dan setelah diverifikasi menjadi 480, sedangkan calon siswa bintara dan tamtama yang mendaftar online 6981 dan setelah diverifikasi menjadi 4844, pendaftaran hingga 23 Maret.
"Pendaftaran masih dibuka dan kita pastikan semuanya terbuka serta transparan," ucapnya.
Agus mengimbau kepada seluruh orangtua dari calon polisi jangan pernah percaya kalau ada orang yang mengaku bisa meloloskan anaknya baik menjadi akpol maupun bintara dan tamtama. Semua ada prosesnya dan harus dijalani.
"Yang terbaiklah nanti yang bisa menjadi polisi dan mengabdi di bawah bendera merah putih," tegasnya.
Menurut Agus, fakta integritas ini sangat penting, dimana ini menjadi komitmen semua pihak.
"Jadi kalau melanggar fakta integritas akan ada sanksinya baik etik maupun pidana, dan risiko ditanggung sendiri," tutupnya. []
Baca juga:
- Tuntut KPK Periksa Rektor UIN Alauddin Makassar, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
- Presiden Jokowi Resmi Naikan Gaji Polisi
- Bawa Sabu 11 Kg, Pengedar Kejar-kejaran dengan Polisi di Aceh Tamiang
- Curiga Anaknya Teroris, Orangtua Ini Melaporkannya ke Polisi
- Kekompakan Dua Polisi Bernama Jokowi dan Prabowo