Busi Standar Tidak Boleh Dimodifikasi

Pabrikan Busi NGK Indonesia menggelar coaching clinic untuk yang kedua kalinya melalui platform digital yakni, Instagram @ngkbusi.
Tangkap layar sebuah produk busi dari NGK. (Foto: Antara News/YouTube NGK)

Jakarta - Pabrikan Busi NGK Indonesia menggelar coaching clinic untuk yang kedua kalinya melalui platform digital yakni, Instagram @ngkbusi.

Terdapat pembahasan yang menarik bahwa banyak orang Indonesia yang memodifikasi busi dengan cara memotong bagian kepala busi yang lebih agar supaya mendapatkan performa yang bagus.

"Orang Indonesia memang kreatif, ingin performance bagus mereka potong bagian busi yang lebih itu dari bagian Ground Electrode atau GE, jadi mereka harus luangin waktu berapa jam tuh buat ngikir bagian yang lebih itu," ungkap Technical Support NGK Busi Indonesia, Diko Octaviano, dikutip dari Antara, Kamis, 16 April 2020.

Tidak hanya memotong bagian yang lebih, para orang yang senang mengakali sesuatu itu pun memodifikasi bagian Central Electorde atau yang disebut dengan CE dengan berbagai bentuk.

"Dan ada yang lebih ekstrem, bagian CE itu diruncingin dan dibuat seolah itu punya iridium. Mereka tidak menyadari bahwa itu bahwa dari nikel," kata Diko.

Meski demikian, Diko tidak memungkiri kalau modifikasi busi tersebut memiliki performa yang cukup baik sebagai busi standar bawaan.

"Bagus? kalau berbicara bagus atau tidaknya itu kita lihat lagi faktor quencing (musuh busi) yakni bentuk dan juga propertis dari busi itu sendiri," ujar Diko.

"Kalau dibilang bagus, ya bagus tapi rasanya itu tidak akan bertahan lama, karena itu nikel bahannya dan bagian yang lebih itu sengaja kita ciptakan untuk menciptakan jangka waktu pemakaian yang panjang," kata Diko

Menurut Diko, busi yang menggunakan bahan campuran nikel itu jika dimodifikasi memang akan mempercepat usia pakai busi itu sendiri.

"Menurut gue mending upgrade ke busi NGK G Power, kalau udah dipakai itu akan terasa perbedaannya," ujarnya.

Seperti diketahui bersama, NGK G Power memiliki beberapa kelebihan daripada busi standar. Busi NGK G Power ini memiliki sifat logam putih yang padat, tidak hanya itu logamnya juga lunak dan ulet.

Busi ini juga memiliki sifat yang tahan terhadap korosi bahan bakar pada suhu tinggi sekalipun. Tidak hanya itu, busi NGK G Power dengan menggunakan bahan Platinum ini memiliki kemampuan menahan panas hingga 21 persen lebih baik dibanding busi berbahan nikel.

Hal itu disebabkan dengan tingginya nilai titik lebur platina yang mampu bertahan pada suhu ruang bakar yang tinggi sekalipun, busi ini juga handal dalam mencegah terjadinya proses karbon. Bisa diasumsikan bahwa bus NGK G Power sangat optimal digunakan.

Busi ini juga memiliki keunggulan lain, seperti meningkatkan efisiensi bahan bakar, emisi rendah dan mudah di starter, menghindari gangguan pada sistem elektronik, tahan lama di bawah suhu yang tinggi, lapisan logam anti korosi dan ujung platinum yang dapat mengurangi tegangan.[]

Berita terkait
3 Jenis dan Fungsi Rem Cakram pada Motor
Terdapat tiga jenis rem cakram atau disc brake dengan peruntukan dan fungsi yang berbeda pada sepeda motor, yakni fix, semi floating, dan floating.
Penjualan Mobil di Indonesia Anjlok Bulan Maret 2020
Penjualan mobil secara wholesales dari pabrik ke diler di Indonesia pada Maret 2020 mengalami penurunan seiring mewabahnya coronavirus Covid-19.
Penjualan Aksesoris Motor Secara Online Anjlok
Pedagang online aksesoris motor mengaku mengalami penurunan penjualan akibat pandemi virus corona (Covid-19).