Jakarta - Klub sepakbola kasta ketiga Liga Inggris, Bury FC dikabarkan bangkrut yang disebabkan masalah keuangan internal di klub tersebut.
Awalnya, pada Desember 2019, klub berjuluk The Shakers ini diakuisisi oleh pengusaha Inggris, Steve Dale. Saat itu, dia membayar tunggakan pajak yang membebani Bury FC pada Februari 2019 lalu.
Meneruskan catatan BBC Sport, Bury kembali mengalami kendala keuangan menjelang bulan April 2019. Ketika itu mulailah terjadi keterlambatan pembayaran gaji pemain, pelatih, dan staf. Padahal, saat itu liga masih bergulir.
Beruntung, Bury mampu menutup musim 2018/2019 dengan menempati urutan kedua yang berhasil mengumpulkan 79 poin dari 46 laga dan promosi ke EFL League One musim 2019/2020 ini. Namun sayangnya, prestasi yang didapatnya itu, tidak menarik investor untuk menyelamatkan mantan klub Rob Holding tersebut.
Hingga akhir April, Bury menunggak kewajiban hingga 1.6 juta poundsterling. Padahal, pendapatan klub hanya sekitar 180.000 poundsterling.
Dengan persoalan itu, Pengadilan memerintahkan Bury FC untuk mencari investor baru untuk dapat menyelesaikan krisis finansial. Meski, sempat bernegosiasi dengan C&N Sporting Risk, tapi keduanya tidak mencapai kesepakatan.
Pada 27 Agustus 2019, Bury dinyatakan bangkrut dan dikeluarkan dari kompetisi Liga Inggris. Ketua Eksekutif EFL, Debbie Jevans menyesalkan keputusan yang harus dijalani Bury, sebab kejadian ini sebagai salah satu catatan terburuk dalam sejarah sepakbola Inggris.
"Saya paham, keputusan ini menjadi pukulan dan kekecawaan bagi pemain, manajemen, terutama fans Bury. Berita hari ini jelas meresahkan seluruh keluarga sepak bola," kata Debbie Jevans.
Diketahui, Bury FC merupakan klub pertama yang didepak dari kompetisi dalam 27 tahun terakhir. Sebelumnya, klub yang mengalami persoalan serupa, Maidstone United pada 1992. Sepanjang perjalanan klub selama 134 tahun, Bury meraih 2 tropi FA Cup, yakni tahun 1900 dan 1903.[]
Baca juga: