Ambon - Vita Agnes Tuarissa, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, akhiri hidupnya dengan gantung diri. Remaja putri berusia 14 tahun itu meninggalkan sepucuk surat untuk ibunya.
Kejadian itu terjadi pada Kamis 10 September 2020 pukul 17,39 WIT.
Kapolsek Kairatu Timur, Idris Mukadar yang dikonfirmasi Tagar, Sabtu, 12 September 2020 menyebutkan, Vita hanya tinggal bersama ibunya, Fani Tuarissa, karena telah ditinggal pergi ayahnya.
Korban meninggalkan dua lembar surat yang bertuliskan kekecewaannya terhadap ayahnya yang telah pergi meninggalkannya dan ibu.
"Sekitar Pukul 18.00 ibunya sedang duduk di depan rumah, sedangkan Vita berada di dapur. Kemudian, ibunya masuk ke rumah hendak ke dapur, dan melihat Vita sudah tergantung di dalam kamar,"ungkapnya.
Melihat kondisi anaknya yang telah tergantung, ibu korban berusaha menyelamatkan anaknya dengan cara diturunkan, namun sayangnya nyawa Vita tidak bisa selamatkan lagi.
"Vita tak bisa di selamatkan lagi, sudah meninggal. Setelah itu, ibunya keluar berteriak minta tolong tetangga untuk melapor ke pihak pemerintah desa,"jelasnya.
Diakuinya, Vita gantung diri menggunakan kain bali berwarna merah kombinasi putih, sepanjang dua meter, dan kain di ikat seutas tali sepanjang 90 cm. Tali tersebut diikatkan pada bantalan kayu di kamarnya, yang disambungkan dengan kain bali.
Dari hasil pemeriksaan, Mukadar menjelaskan, pada bagian leher korban ditemukan goresan bekas kain yang digunakan untuk gantung diri.
"Iya, korban meninggalkan dua lembar surat yang bertuliskan kekecewaannya terhadap ayahnya yang telah pergi meninggalkannya dan ibu,"ungkapnya. []