Agam - Sebatang bunga bangkai raksasa jenis Amorphophallus Titanum ditemukan mekar di kawasan perkebunan pinang warga Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Semua pemilik kebun mencium aroma bangkai dan dia mengira bau itu berasal dari hewan yang mati.
Informasinya, bunga bangkai itu ditemukan di kebun milik Yosi Vera Wati pada Minggu, 25 Oktober 2020. Tinggi bunga tersebut mencapai dua meter dengan lebar sekitar 1 meter.
"Semua pemilik kebun mencium aroma bangkai dan dia mengira bau itu berasal dari hewan yang mati. Setelah dicarinya, ternyata sumber bau itu datang dari bunga langka yang sedang mekar sempurna," kata Kepala Resor BKSDA Kabupaten Agam, Ade Putra, Selasa, 27 Oktober 2020 malam.
Menurutnya, bunga yang termasuk jenis dilindungi itu akan mekar sempurna sampai membusuk dalam waktu tujuh hingga 10 hari. Sedangkan bau bunga bangkai itu juga mengalami dua fase. Pertama, fase vegetatif atau berdaun yang ditandai dengan adanya batang dan daun serta berlangsung sampai dua tahun. Kedua, fase generatif atau berbunga yang berlangsung selama tujuh hingga 10 hari.
"Berbeda dengan bunga Rafflesia Arnoldi yang disebut bunga berumah dua, bunga bangkai adalah bunga berumah satu yang memiliki bunga jantan dan betina," katanya.
Berdasarkan catatan BKSDA, saat ini ada empat jenis bunga bangkai yang ditemukan di wilayah Kabupaten Agam. Masing-masing jenisnya, amorphophallus titanum, amorphophallus gigas, amorphophallus Ppaoeniifolius, dan amorphophallus variabilis.
Bunga bangkai termasuk puspa yang dilindungi menurut Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. []