Kediri - Jelang libur Natal dan Tahun Baru, Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre V Kediri memastikan ketersediaan beras untuk wilayah Kediri dan Nganjuk, Jawa Timur (Jatim) aman. Hal itu disampaikan Kepala Bulog Subdivre V Kediri Mara Kamin Siregar.
Mara Kamin menjelaskan ketersediaan beras mencukupi setelah dilakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Berdasarkan data, kata Mara Kamin saat ini stok beras yang tersimpan di dalam gudang berkisar 84 ribu ton.
"Beras cukup aman ya. Insya Allah stok kita sampai 2020 tidak ada kendala. Harga dipasaran juga cukup relatif aman dan stabil. Untuk beras saya kira tidak ada masalah. Kurang lebih stok beras yang ada di kita kurang lebih 84 ribu ton," ujarnya.
Tidak hanya komoditas beras, kata Mara Kamin, untuk ketersediaan gula pasir juga dirasa masih mencukupi. Guna mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok, Bulog Subdrive V Kediri siap berkordinasi dengan Disperindag untuk menggelar operasi pasar setiap harinya hingga Natal dan Tahun baru.
Beras cukup aman ya. Insya Allah stok kita sampai 2020 tidak ada kendala.
"Kalau operasi pasar dari Bulog sendiri setiap hari, Sabtu dan Minggu pun kita lakukan. Lokasinya selain Pasar Setono Betek, juga di sekitaran Sekartaji Kota Kediri dan Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri," ujarnya.
Saat menggelar operasi pasar, Bulog menjual Komoditas kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, telur dan bawang merah. Semua penjualan komoditas kebutuhan pokok, yang dijual oleh Bulog harganya lebih murah jika dibandingkan dijual oleh pedagang dipasaran.
Hingga dipenghujung akhir tahun sekarang ini, Bulog Subdrive V Kediri masih terus melakukan serapan beras ke petani. Target serapan yang dicapai saat ini kurang lebih sudah berlangsung 50 persen. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kurangnya capaian serapan, karena terkendala pangsa pasar dan potensi kerusakan.
"Kendalanya, kita stok yang ada saat ini dan pasarnya ya. Kita nanti potensi kerusakan juga akan tumbuh kalau pasarnya tidak ada. Kita tunggu nanti kebijakan pemerintah,"paparnya.
Diketahui data yang dihimpun untuk harga beras jenis Bengawan di pasar tradisional dijual antara Rp 10.500 hingga Rp 11.000. Sementara untuk beras jenis IR 64 dijual Rp10.000 per kilogram. []