Mataram - Satu keluarga turis asal Rusia yang sempat viral karena mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Lombok, Nusa Tenggara Barat, diserahkan ke Konsulat Rusia yang berada di Bali. Mereka tinggal sementara di sana sampai situasi kembali membaik.
Satu keluarga itu adalah Mikhail (29), Ekaterina (28), dan bayi mereka bernama Serafima (2).
Sebelumnya, pasangan suami istri itu dijemput petugas imigrasi usai sebuah video unggahan akun Facebook Bakeqpeken Bakeq memperlihatkan keduanya tengah mengamen menggunakan alat musik akordeon sambil menggendong seorang bayi.
Unggahan tersebut dibanjiri komentar netizen dan telah dibagikan sebanyak 2.146 kali.
"Kasihan sekali gak bisa pulang karena korona," tulis akun Bakeqpeken Bakeq, Minggu, 26 April 2020.
Pasangan suami istri itu nampak tak mengenakan alas kaki. Pada bagian belakang motor juga terlihat ada beberapa pakaian salin, sayuran, dan kelapa muda.
Setelah dijemput petugas imigrasi, kemudian mereka berkendara menggunakan sepeda motor menuju kantor Imigrasi Mataram untuk mengisi sejumlah dokumen yang diperlukan untuk keberangkatan mereka ke Konsulat Rusia di Bali.
Turis asal Rusia mengamen di Pasar Tradisional Kebon Roek, Lombok, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Facebook/Bakeqpeken Bakeq).Mikhail mengaku aksinya dilakukan semata untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya selama masa pandemi virus corona atau Covid-19, yang membuat dia tertahan di Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini, dia dan keluarga belum bisa kembali ke negara asal.
Meski khawatir harus berpindah-pindah tempat bersama istri dan anaknya dalam situasi pandemi saat ini, Mikhail merasa bersyukur karena warga sekitar sangat bersahabat dan baik pada mereka.
Setelah melalui proses pemeriksaan, khususnya terkait waktu izin tinggal, tidak ada pelanggaran lain selain mengamen dan mencari uang yang dilakukan oleh Mikhail dan istrinya.
Namun, melihat situasi pandemi saat ini, pasangan suami istri itu diberi kelonggaran agar bisa menyebarang ke Bali untuk segera bertemu pihak Konsulat Rusia, supaya ada langkah selanjutnya.
Sebelum berangkat, keduanya menjalani rapid test, dan hasilnya non-reaktif Covid-19. Berdasarkan dokumen keimigrasian, batas waktu izin tinggal mereka berakhir pada akhir April 2020.
Belum ada kepastian kapan mereka akan manyeberang dari Pelabuhan Lembar ke Padang bai di Bali untuk menerima jaminan Konsulat Rusia di Pulau Dewata. []
