TAGAR.id, Jakarta - Para calon pemimpin bangsa yang muncul saat ini masih jauh dari standar Presiden Joko Widodo. Sehingga tidak perlu ditutup kemungkinan presiden tiga periode untuk Jokowi. Hal ini disampaikan Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiabudi.
Budi Arie membuka kembali wacana Jokowi tiga periode tersebut dalam diskusi 'Adu Perspektif: Salip-Menyalip Politik di Luar Sirkuit', di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.
Loh kok ini penggantinya, mohon maaf, scoring-nya agak jauh dari Pak Jokowi.
"2024 unpredictable-nya tinggi sekali. Saya bilang ke teman-teman Projo, kita harus jeli, jangan-jangan tiga periode, jangan-jangan perpanjangan masa jabatan," ujar Budi Arie.
Tentang kemungkinan Jokowi tiga periode, Budi Arie memberikan argumen, "Kondisi bangsa ini menghadapi kenyataan bahwa, dengan segala hormat, Pak Jokowi memberikan benchmark kepemimpinan nasional yang tinggi, loh kok ini penggantinya, mohon maaf, scoring-nya agak jauh dari Pak Jokowi, masyarakat berpikir kenapa tidak tiga periode saja."
"Kita enggak bilang bahwa ini agenda politik, tapi kita bilang tiga periode ini kemungkinan politik," kata Budi Arie pula.
Wacana Jokowi tiga periode sebelumnya sudah diusulkan beberapa pihak. Ide kontroversial dan ditentang sebagian pihak lain.
Jokowi telah menyatakan tidak berminat menjadi presiden tiga periode.
Undang-Undang Dasar 1945 mengatur masa jabatan presiden maksimal dua periode atau sepuluh tahun.
Pihak-pihak yang mendukung Jokowi tiga periode terus mendorong Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengamandeman atau mengubah aturan dalam UUD 1945 tersebut. []
BACA JUGA
- Meragukan Jokowi Tidak Mau Berkuasa Tiga Periode
- Moeldoko: Polemik Presiden Tiga Periode Tidak Produktif, Hanya Gorengan
- Rakyat Lagi Susah, Relawan Jokpro Ngotot Jokowi Tiga Periode
- Megawati Tolak Jabatan Presiden Tiga Periode