Wonogiri - Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri menyampaikan fenomena angin puting beliung di Waduk Gunung Mungkur, lumrah terjadi.
Memang fenomena ini sering terjadi di waduk, hampir setiap tahun ada.
Seperti diketahui, terjadi angin puting beliung di perairan Waduk Gunung Mungkur, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, pada Rabu, 20 Januari 2021 pukul 15.30 WIB.
"Memang fenomena ini sering terjadi di waduk, hampir setiap tahun ada," jelas Bambang dalam keterangannya, dikutip Tagar, Kamis, 21 Januari 2021.
Menurut Bambang, angin puting beliung yang kali ini skalanya lebih besar sehingga menimbulkan kepanikan warga karena mengarah ke pemukiman.
Meskipun demikian, lanjutnya, fenomena yang terjadi selama kurang lebih 10-15 menit mengarah ke selatan itu tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa.
"Alhamdulilah tidak ke pemukiman, pusaran angin kembali ke selatan sehingga tidak berdampak. Tidak ada dampak korban jiwa, tidak ada kerusakan, dan aman," kata Bambang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, bahwa fenomena itu juga disebut Waterspout karena terjadi di perairan atau di atas permukaan air.
"Waterspout adalah angin puting beliung yang berada di atas permukaan air (dapat berupa danau maupun laut)," ungkap UPT BMKG Ahmad Yani Semarang.
Menurut analisis sementara BMKG, terjadinya fenomena tersebut dipengaruhi adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di selatan Indonesia sehingga memicu terbentuknya belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
Kondisi tersebut didukung dengan massa udara yang labil. Serta, kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah sampai lapisan atas sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya wilayah Wonogiri. [] (Grace Natalia Indah)