Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah menjadikan keterisian BOR di rumah sakit menjadi indikator utama atas gentingnya gelombang baru varian Omicron.
Jika tingkat keterisian BOR di rumah sakit mendekati 20-30 Persen artinya pertanda situasi mmasuk pada fase waspada. Saat ini kasus Omicron sendir telah mewabah di 15o negara dunia termasuk Indonesia.
“Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert ketika BOR mendekati 20-30 Persen,” kata Menko Luhut dalam keterangan resmi Rabu, 12 Januari 2022.
Menko Luhut menilai, dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, puncak varian omicron mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari variant Delta.
Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama variant Omicron.
“Indonesia bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama (ada lonjakan gelombang) Namun kita tidak perlu panik, tetapi kita tetap waspada,” katanya.
Sebagai informasi, Luhut Menilai kasus virus Omicron di Indonesia diproyeksikan akan menghadapi puncak gelombang yang akan terjadi pada awal Februari.
“Kita harus tetap waspada dan terus bekerja sama. Kita harus bersatu padu menghadapi musuh bersama variant Omicron. Karena hanya dengan bersatu, kita bisa mengatasi gelombang baru dan keluar dari pandemi Covid-19 ini,” katanya.[]
Baca Juga:
- Kemenkes Sebut 414 Orang Terkonfirmasi Terinfeksi Omicron
- Positivity Rate Omicron Kedatangan Luar Negeri 65 Kali Transmisi Lokal
- Soal Omicron, Menko Luhut: Tahan Diri untuk Tidak ke Luar Negeri
- Cegah Omicron, Pemerintah Diminta Fokus Pelayanan Kesehatan