Menko Luhut Bertemu Menteri Perdagangan Jepang Koichi, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu membahas tentang potensi kerja sama di bidang green energy, perikanan, lingkungan dan industri petrokimia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut B. Pandjaitan bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Kochi. (Tagar/Kemenko Marves)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut B. Pandjaitan bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Kochi di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, pada Selasa, 11 Januari 2022. 

Pertemuan pejabat kedua negara sahabat itu membahas tentang potensi kerja sama di bidang green energy, perikanan, lingkungan dan industri petrokimia.

Indonesia dalam tujuh tahun ini banyak yang berubah, pembangunan hampir merata di Indonesia bagian barat dan timur,” ujar Menko Luhut pada awal paparannya.

Menko Luhut juga menjelaskan tentang  pembangunan industri hilir sebagai arah investasi di Indonesia saat ini. 

“Saat ini industri hilir untuk nikel lebih berfokus untuk pengembangan strainless steel yang merupakan komponen pembuatan baterai Lithium,”katanya. 

Mengenai hal ini, Menko Luhut meyakinkan bahwa Indonesia memiliki stok bijih nikel yang sangat besar dengan total kapasitas produksi hulu hingga 12 juta ton/tahun. 

“Industri hilir telah mengubah struktur ekonomi Indonesia sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah,”imbuh Menko Luhut.

Selain menggenjot investasi, dia juga menjelaskan tentang perkembangan kondisi terkini dalam penanganan Pandemi Covid-19. “Kasus aktif kami telah menurun hingga 99,2 persen dari puncaknya tanggal 15 Juli tahun lalu. Tapi kami sekarang super hati-hati dengan Omicron,” tutur Menko Luhut lalu menyebutkan bahwa 96 persen varian Covid-19 terbaru itu masuk ke Indonesia dari para Pelaku Perjalanan Luar Neger (PPLN).

Lebih lanjut, Menko Luhut juga menawarkan investasi  pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan yang hingga kini mampu menghasilkan listrik sebanyak 11 ribu megawatt. 

“Desember tahun lalu, Presiden Jokowi telah meresmikan ground breaking green industrial park seluas 30 hektar,”bebernya. Terakhir, Menko Luhut mengusulkan agar kedua negara membuat skema diskusi teknis yang bertemu secara regular agar dapat membahas secara intensif mengenai poin-poin kerja sama kedua negara.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri  Koichi mengawali sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang membuat keputusan soal kapal pengangkut batubara telah diumumkan kemarin (10-1-2022). 


Indonesia dalam tujuh tahun ini banyak yang berubah, pembangunan hampir merata di Indonesia bagian barat dan timur.


“Saya berterima kasih sudah dijelaskan secara detil tentang rencana pemerintah Indonesia soal  release batubara,”katanya.

Usai menyampaikan apresiasinya, Menteri Koichi menyambut baik usulan Menko Luhut agar ada dialog yang bersifat regular bagi kedua negara.  “Ada beberapa skema diskusi antara pemerintah dan swasta. Nanti kami juga akan diskusikan lebih lanjut lagi. Apapun (skemanya) kami terbuka,”tukasnya.

Kemudian, menteri perdagangan Jepang itu menjelaskan mengenai perkembangan investasi perusahaan Jepang untuk industri amonia di Teluk Bintuni, Papua Barat. “Saat ini proyek tersebut sudah sampai pada tahap FS (Studi Kelayakan),”urainya.  

Selain soal industri Amonia, Menteri Koichi juga sempat mengungkapkan keinginan negaranya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan baterai untuk pembangkit tenaga surya. Dan, terakhir, dia berharap kedua negara dapat bekerja sama lebih erat pada masa mendatang.

Hadir mendampingi dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi, Dirjen METI Jepang Matsuo Takehiko, dan Dubes Jepang Kanasugi Kenji.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif dan Digital
Proyek kerja sama teknis ini akan melibatkan berbagai institusi mitra di Jepang, seperti kerja sama dengan JICA dan METI.
Jepang Tambah Anggaran untuk Biayai Pangkalan Militer AS
Jepang memperpanjang masa tugas 50.000 serdadu AS di wilayahnya selama lima tahun ke depan
Jepang Protes RI Larang Ekspor Batu Bara, Ini Alasannya
Beberapa pembangkit listrik dan manufaktur Jepang masih mengandalkan pasokan batubara dari Indonesia sekitar 2 juta ton per bulan.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.