Bolehkah Saat Asam Lambung Naik Berpuasa?

Ari mengatakan, pada minggu pertama menjalankan puasa, memang akan timbul rasa tidak nyaman pada lambung..
Ilustrasi - Penderita Asam Lambung.(Foto: Tagar/iStock)

TAGAR.id, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan Ari Fahrial Syam mengatakan, penderita penyakit maag boleh berpuasa. Namun, Ari mengatakan, pada minggu pertama menjalankan puasa, memang akan timbul rasa tidak nyaman pada lambung.

"Dalam minggu-minggu pertama, semua orang, apalagi yang sakit maag, ini adalah masa-masa yang memang perlu 'perjuangan', penyesuaian-lah istilahnya," kata Ari, dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat, 8 April 2022.

"Tahan aja dulu (sakitnya), yang penting tidak muntah, enggak ada masalah. Karena nanti asam lambung juga akan menyesuaikan dengan kondisi tersebut (puasa)," kata Ari.

Ari mengatakan, pada minggu kedua berpuasa, lambung sudah akan terbiasa dengan kondisi kekosongan selama beberapa jam. Untuk mengantisipasi rasa sakit yang mungkin timbul selama minggu pertama berpuasa, Ari menyarankan kepada penderita maag untuk minum obat antasida saat sahur.

"Tapi saya bilang, ini (obat) hanya semingguan lah. Seminggu aja. Ketika yang tadi saya bilang, sudah ada penyesuaian dari lambung, itu silakan," kata Ari.

Ari mengatakan, meski penderita maag diperbolehkan menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan, namun perlu juga memperhatikan kondisi tubuh. Ketika berpuasa dan timbul rasa sakit berlebih dari lambung, seperti nyeri, rasa panas di dada, hingga muntah-muntah, maka sebaiknya puasa dihentikan.

"Kalau muntah-muntah kan dia bisa dehidrasi, tambah lagi dia berpuasa. Nah itu tidak dianjurkan," kata Ari.

"Atau nyeri, kalau nyeri itu kan ada (rasa) enggak nyaman nih, nyeri banget, panas dadanya, mungkin asam lambung tinggi," imbuhnya.

Ari mengatakan, pada prinsipnya, jika seseorang merupakan penderita maag akut, maka tidak dianjurkan untuk berpuasa. Ari menambahkan, orang dengan masalah penyakit lambung dibagi menjadi dua, yaitu kelompok sakit maag fungsional dan dispepsia organik.

Lalu apa bedanya?

Ari menjelaskan, orang dengan kelompok sakit maag fungsional tidak ditemukan adanya kelainan yang signifikan dalam lambung.

Sedangkan untuk penderita sakit maag kategori dispepsia organik, dalam observasi ditemukan kelainan seperti tukak lambung, polip, tumor, serta berbagai macam iritasi lainnya.

Ari mengatakan, 70 persen penderita sakit maag adalah kelompok maag fungsional, yakni orang-orang yang biasanya mengalami sakit atau nyeri pada lambung karena ketidakteraturan pola makan. "Ketidakteraturan makan ini akan menyebabkan terjadinya sakit maag fungsional," kata dia.

Menurut Ari, berpuasa membuat pola makan seseorang menjadi lebih teratur. Pasalnya, waktu makannya jelas, yakni ketika sahur dan berbuka. "Tujuannya adalah agar kita bener-bener 14 jam itu (berpuasa), kita dapet itu kalau di Indonesia," ujarnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Hikmah Menyegerakan Berbuka dan Mengakhiri Sahur, Ini Kata Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat mengatakan kita harus menyegerakan berbuka puasa dan mengakhiri sahur. Nah, inilah hikmah dalam menyegerakannya.
Waktu Sahur Menurut Sunnah Rasul, Kapan Harus Mengakhirinya?
Dalam menjalankan ibadah puasa ini yang telah kita ketahui kapan harus berhenti untuk makan sahur.
Resep Olahan Daging Sapi untuk Sahur dan Buka Puasa
Menu makanan sehat dan bergizi tidak boleh diabaikan selama Ramadan. Berikut resep olahan daging cocok dihidangkan saat sahur dan buka puasa.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.