Medan - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution - Aulia Rachman menyoroti buruknya kinerja pembangunan infrasurktur di Kota Medan. Hal ini disampaikan saat debat kandidat putaran pertama yang digelar KPU Medan di Grand Mercure, Sabtu, 7 November 2020.
Debat pilkada yang dimulai pukul 14.00 Wib itu merupakan salah satu cara paslon kampanye, sekaligus menjadi ajang menyampaikan visi misi kepemimpinan Medan lima tahun mendatang.
Dengan durasi dua jam yang dipandu oleh moderator Febrina Permata dan Rudianto, acara debat dibagi dengan beberapa sesi dengan tema terkait penanganan Covid-19, pembangunan daerah, pencegahan narkoba hingga sektor perekonomian.
Masalah banjir, jalan berlubang, korupsi jadi masalah tak selesai.
Di awal debat, Bobby Nasution menyampaikan visi misi yang diusungnya dibuat dari melihat buruknya manajemen Pemko Medan dalam penanganan korupsi. Hasilnya, pembangunan infrastruktur tak maksimal.
"Masalah banjir, jalan berlubang, korupsi jadi masalah tak selesai. Maka itu perlu kolaborasi untuk wujudkan perubahan di Medan jadi lebih berkah," kata Bobby.
Baca juga:
- Persiapan Bobby-Aulia Jelang Debat Perdana Pilkada Medan
- Bobby Nasution Temui Nek Salmiyah yang Hidup Sebatang Kara
- Ancaman Akhyar Nasution Laporkan Balik Panwascam Medan Deli
Pada sesi memajukan daerah, moderator menohok pertanyaan soal buruknya jalan di Kota Medan. Katanya, dari 3.017 Km panjang jalan di Medan, sebanyak 15 persen di antaranya rusak.
"Dari data itu, berarti sekitar 450-an Km jalan Medan rusak, dan itu dikeluhkan masyarakat. Bahkan kondisi itu telah memakan korban, kecelakaan. Jelas itu harus diperbaiki. Caranya, proyek jangan dikorupsi, kami akan terapkan birokrasi bersih. Itulah kuncinya, transparansi anggaran," papar Bobby.
Aulia Rachman menambahkan, untuk memajukan Kota Medan tak mungkin hanya berharap pada APBD. "Butuh bantuan juga anggaran dari APBN. Kami dalam kondisi sangat diuntungkan, karena ada akses kolaborasi Kota Medan dengan pusat," kata Aulia. []