Medan - Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution membatalkan satu agenda pentingnya dalam rangkaian kegiatan kampanye.
Pembatalan itu dilakukannya agar bisa menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pondok Tahfiz Al Quran Yayasan Amal Tahfiz, di Jalan Petunia Kelurahan Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Jumat, 16 Oktober 2020.
Turut hadir Dewan Pembina Yayasan Amal Tahfiz, Musa Rajekshah atau yang akrab disapa Ijeck.
Ketua Yayasan Amal Tahfiz, ustaz Syafrizal Harahap, pewakif Hj Dastel Meri dan sejumlah alim ulama.
Dalam kesempatan itu, Bobby Nasution sangat mendukung dengan semakin banyaknya pondok tahfiz di Kota Medan.
Itu sejalan dengan cita-citanya yang inginkan karakter umat Islam di Kota Medan, didasari Al Quran sebagai sumber ilmu agama.
Bobby Nasution juga berharap ada masyarakat lain yang meniru perbuatan pewakif, untuk kemajuan agama di Kota Medan.
"Saya ucapkan selamat atas peletakan batu pertama pembangunan pondok tahfiz ini. Semoga yang diwakafkan jadi amal jariyah bagi pewakif, dan bisa ditiru masyarakat lainnya," katanya.
Generasi bangsa harus semakin baik, mereka yang kelak mengelola negara ini
"Anak-anak harus punya karakter yang berlandaskan Al Quran, berdasar agama dan itu tepat dilakukan sejak dini. Kelak sudah besar bisa jadi orang yang memperjuangkan agama," kata Bobby lagi.
Musa Rajekshah mengungkapkan, demi menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pondok tahfiz ini, Bobby Nasution sampai membatalkan satu agendanya yang cukup penting hari ini.
"Seharusnya Bobby ada agenda lain, tapi ketika saya undang untuk hadiri pembangunan pondok tahfiz ini, Bobby datang dan batalkan satu agendanya yang penting. Artinya Bobby peduli terhadap pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak," kata Ijeck.
Ijeck menuturkan, awal mula bakal berdirinya pondok tahfiz ini berkat kepercayaan temannya, adik pemilik tanah bernama Reza. Setelah memasuki usia pensiun, pemilik tanah ingin mewakafkan untuk kepentingan umat Islam.
"Kemudian dia teringat dengan saya, karena selama ini sering lihat saya di media dan medsos saya sering di masjid, bahkan pakai gamis. Jadi dia percaya dan hubungi saya untuk mewakafkan tanahnya. Alhamdulillah, sudah diurus semua tinggal proses pembangunan," terang Ijeck.
Ijeck berharap dengan makin banyaknya pondok pesantren dan tahfiz Quran, diharap mampu memberikan barokah atau keberkahan untuk seluruh masyarakat Sumatera Utara.
"Generasi bangsa harus semakin baik, mereka yang kelak mengelola negara ini. Sudah banyak orang pintar di negeri ini, banyak pula yang beriman, tapi itu harus lebih banyak lagi. Kita harus ciptakan generasi yang soleh dan beriman," jelas Ijeck.
Peletakan batu pertama pembangunan pondok tahfiz itu, dirangkai penyantunan anak yatim di daerah sekitar. Ditutup dengan tausiah dan doa dari Ustaz KH Abdul Halim. []