Yogyakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) Doni Monardo menyebut, pihaknya menyiapkan satu helikopter sebagai antisipasi bencana erupsi Gunung Merapi. Hal itu diungkapkan saat melakukan kunjungan di Yogyakarta.
“Kami sudah tempatkan satu helikopter yang nantinya bisa digunakan oleh Pemerintah DIY dan Jawa Tengah yang terdampak bencana erupsi Merapi,” kata Doni kepada wartawan saat berkunjung ke kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Jumat, 20 November 2020.
Baca Juga:
Doni mengatakan, BNPB menyiapkan satu buah helikopter untuk memantau situasi Gunung Merapi yang saat ini statusnya menjadi siaga (Level III) dari waspada (level II). Kunjungannya saat ini juga untuk menjalankan tugas dari Presiden Jokowi bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. "Sehingga kami melakukan sebaik mungkin agar mengurangi risiko korban jiwa termasuk kerugian harta benda jika bencana itu terjadi,” ujarnya.
Doni memastikan BNPB hadir di tengah-tengah masyarakat bersama dengan BPBD DIY dan Jawa Tengah. Termasuk memastikan protokol kesehatan para pengungsi diterapkan dengan baik.
Sehingga kami melakukan sebaik mungkin agar mengurangi risiko korban jiwa termasuk kerugian harta benda jika bencana itu terjadi.
Pihaknya juga menyampaikan pesan-pesan kepada seluruh daerah agar memberikan prioritas kepada kelompok rentan. Seperti usia lanjut punya komorbid atau penyakit penyerta, difabel, ibu hamil, dan balita.
Baca Juga:
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, bahwa total pengungsi Merapi di Sleman sampai saat ini berjumlah sekitar 257 orang. "Ada 257 orang pengungsi. Dari jumlah tersebut terdapat lansia sekitar 217,” kata Biwara.
Sebelumnya, BPPTKG telah menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada atau level II ke Siaga atau level III sejak 6 November lalu. BPPTKG pun meningkatkan radius potensi bahaya dari 3 kilometer menjadi 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. []