Kalsel - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan, sebanyak 21.990 jiwa terdampak bencana banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Diketahui, bencana banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap pada Minggu, 3 Januari 2021 pukul 10.00 WITA.
BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021.
"Hal ini berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 15 Januari 2021 pukul 11.40 WIB," ujar Raditya di laman resmi BNPB, dikutip Tagar, Sabtu, 16 Januari 2021.
Raditya mengatakan, dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut hingga 15 Januari 2021, ada 6.346 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian 150 sampai 200 sentimeter.
BPBD masih terus melakukan pendataan di lima lokasi pengungsian, termasuk beberapa kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat terdampak, seperti sandang, pangan, hingga peralatan dasar kebencanaan.
Berdasarkan informasi dari BPBD Kabupaten Laut, kata Raditya, bencana banjir mengakibatkan akses jalan dari Pelaihari ke Banjarmasin terputus.
"Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi," katanya.
Sementara itu, dari pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sampai Februari 2021.
"BNPB menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," kata Raditya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan lembaga terkait untuk segera mengirim bantuan, terutama perahu karet dalam penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan. [] (Grace Natalia Indah)