Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Juanda Surabaya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai fenomena La Nina yang berdampak pada terjadinya cuaca ekstrem, seperti angin kencang, hujan lebat hingga puting beliung.
Kepala Stasiun BMKG Klas I Juanda Surabaya, Taufiq Hermawan mengatakan sebagian besar wilayah Jawa Timur sedang mengalami periode transisi atau peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan Oktober.
Fenomena La Nina, menyebabkan meningkatnya suhu muka laut dengan intensitas lemah ke sedang, yang mengakibatkan peningkatan curah hujan antara 20 hingga 70% di atas normalnya pada akhir tahun 2021.
“Maka, perlu diwaspadai bersama potensi terjadinya cuaca ekstrem yang akan muncul, seperti angin kencang, hujan lebat dan angin putting beliung," kata Taufiq kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, 6 November 2021.
Taufiq juga meminta kerjasama dan koordinasi bersama jajaran BPBD Provinsi Jawa Timur hingga BPBD Kabupaten di seluruh Jatim untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem ini.
Menurut Taufiq, ada sejumlah hal yang bisa dilakukan sebagai langkah antisipasi dari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.
Maka, perlu diwaspadai bersama potensi terjadinya cuaca ekstrem yang akan muncul, seperti angin kencang, hujan lebat dan angin putting beliung.
"Pertama rantingisasi pohon, penertiban baliho semi permanen di sepanjang jalan raya untuk menghindari korban jiwa dan harta dampak pohon tumbang," katanya.
Taufiq juga mengimbau agar dilakukan pembersihan saluran irigasi untuk mencegah banjir. Selain itu, pemantauan sampah pada batang tubuh air di hulu dan hilir sungai juga penting untuk mencegah banjir.
"Imbauan, edukasi dan sosialisai kepada masyarakat terkait antisipasi potensi angin kencang dan hujan lebat serta bencana hidrometeorologi lainnya juga penting," pungkasnya. []
Baca Juga
- Apa Itu BMKG?
- BMKG Sebut Wilayah Ini Mulai Alami Kekeringan Ekstrem
- BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem El Nino Akhir Tahun Ini
- 17 Peralatan Klimatologi yang Digunakan BMKG