BMKG: Gempa 6,9 SR Guncang Palu, Warga Panik

BMKG nyatakan gempa berkekuatan 6,9 SR guncang Palu, getarannya sampai ke Sulsel, warga panik berhamburan ke luar rumah.
Ilustrasi - Gempa. (Foto: Pixabay)

Makassar - Gempa bumi berkekuatan 6,9 SR mengguncang kota Palu Sulawesi Tengah, Jumat malam. Hal ini berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Getarannya sampai ke Sulawesi Selatan. Warga panik dan berhamburan ke luar rumah.

"Gempa bumi berkekuatan 6,9 Guncang Sebagian Sulteng, waktu, Jumat, 12 April 2019 pukul 18:40:49 WIB, Garis Lintang: 1.90 LS, Garis Bujur : 122.54 BT. Kedalaman: 10 Km," demikian bunyi peringatan disampaikan BMKG, Jumat malam 12 April 2019.

Diketahui masih menurut BMKG, gempa bumi terjadi di 85 KM barat Daya Banggai Sulawesi Tengah, 113 KM Barat Daya Banggai Sulteng, 113 KM Timur Laut Morowali Sulteng.

Gempa ini terasa kuat di Kota Palu sekitar 6 detik. Masyarakat panik dan keluar dari rumah. Selain itu gempa terasa kuat di Kabupaten Luwu Timur sekitar 4 detik.

"Gempa berpotensi tsunami di  Kabupaten Morowali, dan sejauh ini belum bisa dikontak untuk kondisi di Morowali," demikian keterangan tertulis dari Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB diterima Tagar di Makassar.

Gempa PaluPosisi gempa Palu Jumat malam 12 April 2019

BMKG juga menyatakan gempa berpotensi tsunami dengan status peringatan Waspada. Artinya Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada status Waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan sungai.

"Selain itu gempa terasa kuat di Kabupaten Banggai. Sedangkan daerah yang berpotensi tsunami lainnya adalah di Kecamatan Toili. Saat ini BPBD Kabupaten Banggai telah mendapat rekomendasi dari BMKG setempat, bahwa masyarakat di Kecamatan Toili diminta untuk mengungsi," pungkas Purwo Nugroho.

Lempeng Microcontinent

Kepala Puslitbang Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Adi Maulana mengatakan gempa yang mengguncang Kepulauan Banggai tersebut merupakan pergerakan lempeng microcontinent Banggai Sulawesi dari arah timur sehingga menimbulkan gempa.

"Itu pergerakan Lempeng-lempeng yang berukuran kecil yang tersebar di Timur Sulawesi," ujarnya kepada Tagar, Jumat malam.

Dia tidak menampik bahwa kekuatan gempa yang mencapai 6,9 SR itu merupakan pergerakan yang besar, bahkan after shock mencapai 5,2 SR.

"Iya, bahkan after shock-nya masih 5.2 dan 5.1, ada masih terjadi 2 gempa setelahnya," tambahnya.

Menurut Adi Maulana, gempa kali ini tidak berhubungan dengan segmen gempa yang terjadi pada bulan September lalu.

"Tidak ada hubungannya karena beda segmen. Langkah paling aman kalau kondisi begini waspada dan bersiap-siap, tetap tidak boleh panik, itulah pentingnya kesiapsiagaan. Dan ini yang tidak dimiliki oleh sebagian masyarakat kita yang tinggal di daerah rawan bencana," pungkas Maulana. []

Baca juga:

Berita terkait
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.