BMKG Banyuwangi Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem

BMKG Banyuwangi menyebutkan peralihan musim dari kemarau ke hujan biasanya ditandai dengan munculnya awan Cumolonimbus pada siang hari.
Langit Banyuwangi nampak berawan, Sabtu, 2 November 2019. (Foto: Tagar/Rizki Restiawan)

Banyuwangi - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memprediksi hujan mengguyur Banyuwangi pada awal November 2019 ini. Meski tidak merata, namun hujan turun perlu diwaspadai sebagai akibat anomali cuaca.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Gigik Nur Baskoro mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada terhadap peralihan musim. Ia mengatakan peralihan musim dari kemarau ke hujan biasanya ditandai dengan munculnya awan Cumolonimbus pada siang hingga sore, meski sebelumnya saat pagi dan siang cuaca terik.

“Dampaknya adalah angin kencang, petir dan peningkatan gelombang air laut,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu, 2 November 2019.

Gigik mengatakan, secara umum wilayah Banyuwangi akan diguyur hujan, namun secara berkala tergantung topografi wilayah masing-masing. Mulai dari wilayah pantai, daratan, maupun pegunungan, potensi hujan intensitasnya masih tetap sama.

Dampaknya adalah angin kencang, petir dan peningkatan gelombang air laut.

“Kawasan Licin, Songgon, Glenmore dan Kalibaru bakal diguyur hujan lebih dulu. Sedangkan pertengahan November, hujan akan mengguyur wilayah Banyuwangi utara, seperti Wongsorejo dan sekitarnya,” kata Gigik.

BMKG Banyuwangi memprediksi puncak musim penghujan akan terjadi pada Desember akhir hingga Februari 2020.

Baca Juga:

Berita terkait
Yogyakarta Diguyur Hujan, BMKG: Belum Musim Penghujan
Sejumlah wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah diguyur hujan. Meski begitu, BMKG menyebut saatr ini belum masuk musim penghujan.
BMKG: Gelombang Tinggi Berpeluang di Selatan Jabar-DIY
Peringatan dari BMKG menyebutkan gelombang tinggi masih berpeluang terjadi di laut selatan Jawa Barat dan DI Yogyakarta
BMKG: Teknologi Modifikasi Cuaca
BMKG bersama instansi dan institusi menjalankan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menghasilkan hujan buatan kurangi dampak kemarau
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.