Padang - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat (Sumbar), menargetkan meraih prediket Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) 2020. Apalagi, pakta integritasnya dilakukan dengan tanda tangan bercap jempol darah.
Cap jempol bertinta darah dilakukan Kepala Perwakilan BKKBN se Indonesia sebagai bentuk komitmen mewujudkan zona integritas wilayah bebas korupsi.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Etna Estelita. Menurutnya, saat sumpah jabatan beberapa waktu, dirinya membubuhi tanda tangan bercap jempol darah di hadapan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo.
"Kami komit melawan korupsi. Cap jempol bertinta darah dilakukan Kepala Perwakilan BKKBN se Indonesia sebagai bentuk komitmen mewujudkan zona integritas wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani," katanya di Padang, Senin 3 Februari 2020.
Menurutnya, kepala perwakilan yang tidak berjalan bersih dan memberangus korupsi, diminta mengundurkan diri. Sebab, ini menjadi komitmen pertama jelang bertugas di wilayah masing-masing.
Etna Estelita mengaku telah meminta jajarannya bersungguh-sungguh bekerja dan melawan korupsi. Setidaknya, ada enam area perubahan yang dilakukan untuk BKKBN Sumbar. Mulai dari manajemen perubahan, tata laksana, sumber daya manusia, akuntabilitas hingga pengawasan.
"Jika semuanya berjalan baik, kami optimis meraih prediket ZI-WBK tahun ini," katanya.
Di sisi lain, BKKBN Sumbar juga tengah gencar melakukan "rebranding" yang tujuannya memperbarui semangat dan program KB di tengah masyarakat. Salah satunya, mengganti kepanjangan kampung KB dari keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas.
"Pembangunan kampung KB integral semua sektor bisa masuk, dan bapak presiden juga mengusulkan agar menganti nama kepanjangan menjadi kampung keluarga berkualitas," kata Sekretaris Utama BKKBN RI, Nofrijal. []