Biden Luncurkan Program Pengurangan Tingkat Kematian Akibat Kanker

Presiden Biden meluncurkan rencana untuk mengurangi tingkat kematian akibat kanker setidaknya 50% selama 25 tahun mendatang
Presiden AS, Joe Biden, dalam acara "Cancer Moonshot," di Ruang Timur Gedung Putih, 2 Februari 2022, di Washington, AS (Foto: voaindonesia.com - AP/Alex Brandon)

Jakarta – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, 2 Februari 2022, meluncurkan rencana untuk mengurangi tingkat kematian akibat kanker setidaknya 50% selama 25 tahun mendatang. Ini menandai kelanjutan dari program Cancer Moonshot 2016 yang dipimpin Biden sewaktu ia menjabat wakil presiden di bawah pemerintahan Obama.

“Itulah sebabnya mengapa hari ini saya dengan bangga mengumumkan rencana kami untuk memperkuat program Cancer Moonshot sebagai upaya sentral pemerintahan Biden-Harris. Ini program yang berani, ambisius, tetapi dapat dilakukan sepenuhnya,” kata Biden.

“Sama seperti kita memanfaatkan sains untuk mengembangkan vaksin dan pengobatan mutakhir Covid-19, kita akan menggunakan perasaan mendesak yang kuat untuk memerangi kanker. Tujuannya adalah memangkas separuh tingkat kematian akibat kanker dalam 25 tahun mendatang, sedikitnya 50 persen, untuk mengubah lebih banyak kanker sebagai penyakit penyebab kematian menjadi penyakit kronis, dan untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendukung pasien dan keluarga mereka,” lanjut Biden.

pasien kanker di Philadelphia ASSeorang pasien menjalani proses pengambilan darah di sebuah rumah sakit di Philadelphia, AS, untuk memonitor pengobatan kanker yang ia jalani, pada 28 April 2015 (Foto: voaindonesia.com - AP/Jacqueline Larma, File)

Biden mendesak warga Amerika untuk melakukan pemeriksaan, seraya menyatakan bahwa 9 juta pemeriksaan kanker terlewatkan di AS selama pandemi. Ia mengangkat apa yang ia sebut “kabinet kanker” - para pejabat yang akan mengoordinasikan dan memanfaatkan pendekatan pemerintah federal untuk memerangi kanker.

Perang melawan kanker merupakan masalah sangat pribadi bagi Biden, yang kehilangan putra sulungnya, Beau, karena kanker otak pada tahun 2015. Kehilangan ini juga dirasakan oleh banyak orang Amerika. American Cancer Society memproyeksikan lebih dari 609 ribu kematian akibat kanker dan lebih dari 1,9 juta kasus baru kanker pada tahun ini saja.

Pemerintah tidak mengumumkan pendanaan baru dalam peluncuran program hari Rabu. Pada tahun 2016, sebagai bagian dari prakarsa program Cancer Moonshot, Kongres mengesahkan dana 1,8 miliar dolar untuk tujuh tahun, dan sekitar 400 juta dolar AS dari dana tersebut belum dialokasikan.

Kanker PayudaraIlustrasi kanker payudara. (Foto; Tagar/Freepik)

“Lebih banyak orang yang menderita kanker setelah didiagnosis daripada sebelumnya,” kata Wakil Presiden AS, Kamala Harris, dalam acara tersebut. Harris adalah penyintas kanker payudara yang ibunya, seorang peneliti kanker, meninggal karena kanker usus besar pada tahun 2009.

Sementara itu di Indonesia jenis kanker yang jadi masalah adalah kanker payudara dan kanker serviks. Salah satu yang jadi penyebab kematian terbanyak pada perempuan adalah kanker serviks (uh/ab)/voaindonesia.com dan sumber-sumber lain. []

Sejak 1991 Tingkat Kematian Akibat Kanker di AS Turun Sepertiga

Pakai Bra Saat Tidur Picu Kanker Payudara, Mitos atau Fakta?

Kenali Penyebab dan Pengobatan Kanker Payudara

Tips Merawat Kesehatan Payudara untuk Cegah Kanker

Berita terkait
Kenali Gejala Kanker Paru dari Batuk yang Dialami.
Kanker paru biasayua tak menunjukkan gejala berarti ketika masih berada pada stadium awal.