Jakarta - Cadangan devisa pada Oktober 2020 tercatat mencapai US$ 133,7 miliar. Bank Indonesia (BI) mengklaim cadangan devisa masih tetap tinggi meskipun menurun dibandingkan posisi akhir September 2020 sebesar US$ 135,2 miliar.
Menurut Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indoneseia, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor. "Atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," ucapnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat, 5 November 2020
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal. Selain itu juga menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Menurut Onny, penurunan cadangan devisa pada Oktober 2020 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi. []
- Baca Juga: Bank Indonesia Akui Utang Luar Negeri Indonesia Naik
- Bank Indonesia Sebut Tidak Ada Konten AR pada Uang Rp 75.000