Yogyakarta - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berupaya mendorong aktivitas ekspor produk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat di masa pandemi. Lewat kegiatan business matching Grebeg UMKM DIY 2020, BI melepas produk UMKM premium ke pasar luar negeri, 6 Oktober lalu.
"Event Grebeg UMKM DIY yang diinisiasi sejak tahun 2017 telah memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi UMKM mitra binaan, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY maupun bagi Bank Indonesia, khususnya BI DIY," papar Kepala Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan dalam rilisnya yang diterima Tagar, Minggu, 11 Oktober 2020.
Mempertimbangkan hal tersebut, Grebeg UMKM DIY kemudian menjadi event tahunan yang dipersembahkan untuk pengembangan para pelaku UMKM di DIY.
Dalam satu event, lanjut Hilam, terdiri banyak rangkaian acara, mulai dari premium expo UMKM DIY, pelatihan dan pendampingan UMKM, kurasi produk UMKM, coaching clinic, business matching, fashion show, dan kegiatan sejenis lain yang mendorong menggeliatnya aktivitas UMKM.
"Melalui event ini, UMKM DIY yang potensial dapat terseleksi dan terdata dengan komprehensif, sehingga dapat didorong untuk naik kelas menghasilkan produk premium yang mendukung sektor pariwisata dan ekspor DIY," tutur dia.
Lebih lanjut Hilman menjelaskan katalog produk Indo Risakti serta UMKM binaan BI lain yang mengikuti Grebeg UMKM juga dapat dilihat di website https//grebegumkmdiy.com, yaitu show case produk premium UMKM DIY.
Di tengah pandemi Covid-19, penjualan Indo Risakti sampai dengan Oktober 2020, justru mengalami peningkatan 30 persen.
Produk-produk berkualitas pilihan ditampilkan dalam bentuk e-katalog maupun video yang atraktif dan dilengkapi dengan informasi profil pelaku UMKM dan product knowledge.
"Website ini akan terus berkembang dan konten akan terus bertambah. Dan ke depan diharapkan, akan menjadi meeting point UMKM premium DIY dengan potensial buyer, baik dalam negeri maupun luar negeri, e-commerce platform, perbankan (funding), fintech dan pelaku bisnis lainnya," urainya.
Pada ekspor kali ini, BI DIY mengantarkan produk premium UMKM yang menjadi salah satu binaannya, yaitu PT Indo Risakti. UMKM yang dirintis pasangan suami istri Windu Sinaga - Rilis Simanjuntak ini berhasil mencatatkan kontrak kerja ekspor dengan buyer dari Amerika Serikat.
Pasangan ini memang mengangankan wirausaha yang dapat melestarikan kekayaan budaya Indonesia dan memberdayakan masyarakat sekitar.
"Kami menggandeng komunitas perajin dari berbagai desa di seputar Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta," sambung Windu Sinaga.
Indo Risakti menciptakan produk home decor, di antaranya keranjang, kotak hias, wall decor, mirror decor, dan lainnya. Semua produk dibuat dari bahan alami ramah lingkungan serta mengusung ciri khas tradisional Indonesia.
Baca juga:
- Menko PMK Dukung Produksi Jamu Lokal dan Pelaku UMKM
- Moeldoko: UMKM Motor Bangkitnya Ekonomi Indonesia
- Pentingnya Penguatan UMKM untuk Pemulihan Sektor Pariwisata
Di tangan perajin handal, bahan baku seperti enceng gondok, pandan laut, mendong, batang pisang, hingga akar kayu bertransformasi menjadi produk berkualitas tinggi. Mengedepankan desain ekslusif, kerapian, serta legalitas bahan, produk Indo Risakti sukses go ekspor dan mengangkat kekayaan Indonesia ke panggung dunia.
"Kami menjadi mitra BI DIY sejak awal tahun 2019. Selama menjadi mitra BI DIY dan mengikuti Grebeg UMKM DIY banyak hal yang telah kami peroleh, antara lain program pelatihan pembuatan website, mengikuti kurasi New York Now 2020, business matching, mengikuti pameran fisik maupun virtual dan lainnya," tambah dia.
Ekspor yang dilakukan saat ini sebanyak 10.000 item barang, dengan tujuan Amerika Serikat. Order dari buyer terdiri dari keranjang (basket), wall decor, cermin, table top (bowl).
"Di tengah pandemi Covid-19, penjualan Indo Risakti sampai dengan Oktober 2020, justru mengalami peningkatan 30 persen dan malah menambah buyer baru, yaitu Amerika Serikat dan Belanda," pungkas Windu. []