TAGAR.id, Jakarta - Sebelum menuntaskan Kunjungan Kerja di Amerika Serikat, Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Bachtiar Najamudin bersama rombongan melanjutkan Silaturahmi kenegaraannya bersama tokoh dan aktivis Islam Amerika di Washington DC, Imam Bashar Arafat, setalah sebelumnya menghadiri undangan Imam Besar Masjid New York, Imam Syamsi Ali.
Bersama Imam Besar di Washington DC yang juga merupakan Founder and President of Civilization Exchange and Cooperation Foundation (CECF) di Washington DC itu, Sultan secara khusus mendiskusikan salah satu isu penting dalam geopolitik, tentang hubungan Islam dan Amerika kontemporer.
Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus contoh bagi dunia Islam dalam membangun persamaan dan kesetaraan kemanusiaan universal.
"Membangun relasi Islam dan Barat khususnya Amerika adalah sama pentingnya dengan merawat toleransi antar umat beragama di Indonesia. Kemanusiaan mendapatkan tempat yang istimewa dalam Islam, sehingga isu ini harus menjadi misi bersama yang melampaui sekat-sekat sosial, politik dan ideologi," ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Jumat, 27 Mei 2022.
- Baca Juga: Ada Ancaman Virus Hepatitis, Sultan: Jangan Lagi Menganggap Sepele
- Baca Juga: Sultan Usul Pemerintah Terapkan Sistem Kelompok Mudik Berbasis Digital
Selama ini, lanjutnya, terdapat perspektif dan stigma yang keliru terhadap sikap AS atas Islam. Hal ini seringkali menyebabkan kesalahpahaman tokoh dan ulama yang tidak toleran dan open minded dalam menilai AS sebagai sebuah bangsa yang memiliki penghormatan yang tinggi terhadap nilai-nilai Islam.
"Sehingga kita membutuhkan peran para intelektual Islam yang mampu menjembatani persamaan-persamaan prinsip antara Islam dan AS. Imam Bashar Arafat adalah salah satu tokoh Islam AS yang konsen menyediakan ruang dialog intensif bagi semua kalangan Umat beragama sedunia," urainya.
Lebih lanjut, Sultan menerangkan bahwa sebagai negara yang plural dan toleran, Indonesia diminta untuk bersedia melangsungkan konferensi Pemuda Lintas Agama Dunia oleh President CECF, Imam Bashar Arafat.
Prinsip Islam rahmatan Lil alamin harus menjadi doktrin penting bagi generasi muda Islam dalam menjalin kolaborasi dan pergaulan lintas agama di masa depan.
"Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus contoh bagi dunia Islam dalam membangun persamaan dan kesetaraan kemanusiaan universal. Pertukaran pemuda Islam RI-AS akan menjadi agenda moderasi dalam beragama ke depannya," tutup senator asal Bengkulu itu.
- Baca Juga: Kementerian Jualan Migor Murah, Sultan: Bukti Larangan Ekspor CPO Tidak Efektif
- Baca Juga: Pemerintah Berlakukan PPN Produk Pertanian, Sultan: Kalau Produknya Masih Impor Sebaiknya Bebas Pajak
Diketahui, kunjungan kerja Sultan bersama Komite IV DPD RI telah memasuki hari ketiga. Delegasi senator RI ini dilaporkan telah melakukan silaturahmi dengan mahasiswa Indonesia di Columbia University.
Kemudian diskusi degan presiden hatford university, courtesy call dengan dubes indonesia amerika di KBRI washington DC serta memenuhi undangan Senator negara bagian Connecticut, Dr. Saud Anwar. []