Berat, Pendapatan Penerbangan Lufthansa Anjlok 80%

Grup maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa melaporkan kerugian bersih senilai 1,49 miliar euro untuk kuartal kedua 2020.
Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa mengalami kerugian bersih senilai 1,5 miliar euro atau US$ 1,7 miliar pada triwulan kedua 2020 akibat imbas pandemi Covid-19. (Foto: AFP|Arab News).

Frankfrut - Grup maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa pada Kamis melaporkan kerugian bersih senilai 1,49 miliar euro (US$ 1,77 miliar) untuk kuartal kedua 2020. Gegara pandemi Covid-19 yang memicu kebijakan pembatasan penerbangan berpengaruh besar terhadap industri penerbangan, termasuk Lufthansa.

“Khusus untuk rute penerbangan jarak jauh tidak akan ada pemulihan yang cepat,” kata CEO Lufthansa, Carsten Spohr dalam sebuah pernyataan penyampaian laporan laba rugi kuartalan, seperti diberitakan dari Arab News, Kamis, 6 Agutus 2020.

Kami akan keluar dari pandemi sebagai maskapai penerbangan yang lebih kecil dengan 22.000 karyawan lebih sedikit karena program pemotongan biaya.

Baca Juga: Korban Covid-19 , Maskapai Kolombia Bangkrut 

Spohr menyebutkan Lufthansa mengangkut 96% lebih sedikit penumpang selama kuartal April-Juni. Perusahaan mengalami penurunan drastis pendapatan sebesar 80% pada triwulan kedua dibandingkan periode sama tahun lalu dari , 9,6 miliar euro menjadi 1,9 miliar euro. Sebagian besar pendapatan tersebut berasal dari bisnis kargo dan pemeliharaan perusahaan, bukan dari penumpang yang terbang.

Perusahaan penerima dana talangan pemerintah senilai 9 miliar euro untuk memungkinkannya tetap terbang. "Kami akan keluar dari pandemi sebagai maskapai penerbangan yang lebih kecil dengan 22.000 karyawan lebih sedikit karena program pemotongan biaya," ucap Spohr.

Perusahaan memangkas biaya operasional selama kuartal tersebut dengan bantuan program dukungan gaji pemerintah untuk karyawan yang bekerja lebih pendek atau tanpa jam kerja. Lufthansa juga membatalkan pengeluaran yang tidak penting.

Divisi kargo menghasilkan keuntungan sebesar 299 juta euro, naik dari 9 juta euro tahun lalu. Lufthansa mulai menerbangkan penerbangan liburan jarak pendek, tetapi pada bulan Juli penawarannya hanya mencapai sekitar 20% dari level tahun lalu.

Simak Pula: Air Asia Mulai Beroperasi pada 7 Mei 2020

Spohr mengatakan kapasitas jarak pendek dan menengah akan meningkat menjadi 40% pada kuartal ketiga dan kapasitas jarak jauh menjadi 20%. Ia memperkirakan kerugian operasional selama sisa tahun ini. Rute jarak jauh yang biasanya sumber utama pendapatan akan terus dilayani hanya pada tingkat yang sangat terbatas karena pembatasan perjalanan yang sedang berlangsung. []

Berita terkait
Maskapai Penerbangan AirAsia Terancam Bangkrut
Kantor akuntan publik, Ernst & Young menyebutkan maskapai penerbangan AirAsia berada dalam "keraguan signifikan".
Bos Garuda Sebut Maskapai Berpotensi Bangkrut
Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyebutkan sinyal kebangkrutan maskapai nasional akibat pandemi Covid-19.
Korban Covid-19 , Maskapai Kolombia Bangkrut
Maskapai penerbangan nasional Kolombia, Avianca mengalami kebangkrutan akibat dampak pandemi Covid-19.