Berapa Kali Prabowo Menyebut Kebocoran Anggaran?

Prabowo kembali menyebut soal kebocoran anggaran pada Kampanye Akbar di Gelora Bung Karno.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, (Tagar 9/4/2019) - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menggunakan kata bocor dalam beberapa kesempatan berbeda. Terbaru, dia menyebut soal kebocoran anggaran saat berpidato pada Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4) kemarin.

Prabowo menyebut, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengakui benar soal adanya kebocoran keuangan negara. Jumlahnya dua kali lipat dari yang selama ini kerap dia suarakan.

"Tiga hari yang lalu, KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi, dia mengatakan yang bocor itu Rp 2.000 triliun," kata Prabowo dalam pidato Kampanye Akbar Prabowo-Sandiaga di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/) siang.

"Selama ini Prabowo mengatakan, Rp 1.000 triliun hilang, KPK mengatakan Rp 2.000 triliun hilang. Kalau lima tahun lagi yang hilang Rp 10.000 triliun," imbuhnya.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, merespon pernyataan itu. Menurutnya, Prabowo telah salah persepsi terkait data yang sempat dilontarkan koleganya di KPK, Basaria Panjaitan beberapa waktu yang lalu.

"APBN kita sekarang kan Rp 2.400 triliun, kami berdiskusi di banyak tempat, kita tuh bisa ngejar Rp4.000 triliun," kata Saut di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (8/4).

"Bisa ngejar, jadi kekurangannya sekitar Rp 2.000 triliun. Jadi itu bukan kebocoran, (tapi) potensi," kata Saut lagi.

Berdasar penelusuran Tagar News ke berbagai sumber, bukan kali ini saja Prabowo menggelontorkan narasi soal kebocoran anggaran. Ketua Umum Partai Gerindra itu diketahui telah memakai istilah bocor sejak pemilu 2014 lalu.

Saat itu, Prabowo mengaku banyak dimusuhi karena narasi kebocoran itu. Meski banyak pula yang setuju dengan teorinya, termasuk lembaga anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ada bocor Rp 1.000 triliun. Ada yang membantah saya. Anak-anak muda bilang sebenarnya Rp 3.000 triliun dan saya dengar teman-teman di KPK juga membenarkan. Saya pakai yang konservatif saja," kata dia waktu itu, 2 April 2014 silam.

Prabowo kembali membahas terkait kebocoran anggaran saat beradu visi di Debat Capres dengan lawan tandingnya di Pilpres 2014, Joko Widodo.

Prabowo yang kala itu maju sebagai calon presiden bersama calon wakil presiden Hatta Rajasa menyebut Indonesia kehilangan uang sebanyak Rp 7.200 trilyun dalam setahun.

"Saudara-saudara sekalian, pada tanggal 7 September setahun yang lalu, ketua KPK kita menyatakan bahwa kebocoran dan kehilangan kekayaan Negara dari Republik Indonesia dalam setahun adalah 7.200 triliun," tegas Prabowo saat debat capres 15 Juni 2014.

Pernyataan tersebut buru-buru ditepis Abraham Samad yang waktu itu menjabat Ketua KPK. Samad menyebut Prabowo telah salah mengerti dengan apa yang dia maksud.

"Bukan kebocoran, tapi potensi penerimaan, yang seharusnya bisa didapat itu jadi tidak didapat, beda dengan kebocoran," kata Samad pada 17 Juni 2014.

Bukan hanya Samad, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu juga sempat mempertanyakan pernyataan kebocoran Rp 1.000 triliun setahun yang digelindingkan Prabowo. Sebab, jumlah APBN waktu itu hanya sebesar Rp 1.800 triliun.

Meski mendapat respon negatif, Prabowo lagi-lagi membawa diksi bocor dalam debat capres berikutnya. Waktu itu, mantan Danjen Kopassus itu menyebut kata Bocor setidaknya sebanyak 10 kali.  Namun kali itu dirinya sama sekali tak menyebut data berapa nilai kebocoran.

Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa kemudian kalah dari rivalnya, Yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla, pada gelaran pemilu presiden (pilpres) 2014 yag  dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014.

Bersandingan dengan pengusaha Sandiaga Salahuddin Uno, Prabowo maju kembali sebagai pasangan capres-cawapres pada pilpres 2019, yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang. Yang lagi-lagi, menyuarakan soal dugaan kebocoran anggaran. []

Baca juga: 

Berita terkait