Prabowo Kebocoran Anggaran, TKN: Perangai Mirip Preman

Prabowo kerap menyerang pemerintah tapi mempolitisir sumber datanya. Salah satunya soal kebocoran anggaran.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Inas Nasrullah Zubir. (Foto: Dok Pribadi)

Jakarta, (Tagar 9/4/2019) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Inas Nasrullah menilai calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto semakin menjadi-jadi dalam memproduksi hoaks. Pasalnya, dalam berbagai kesempatan, Prabowo kerap menyerang pemerintah tapi mempolitisir sumber datanya. Salah satunya soal kebocoran anggaran.

"Perangai Prabowo yang selalu membuat hoaks semakin menjadi-jadi menjelang 17 April 2019 ini," tegasnya kepada Tagar News, Selasa (9/4).

Ketua Umum Partai Gerindra itu membeberkan Indonesia mengalami masalah kebocoran anggaran sebesar Rp 1.000 triliun. Padahal, sebenarnya Komisioner KPK Basaria Panjaitan mengatakan potensi pendapatan Rp 2.000 triliun bisa dimaksimalkan hingga Rp 4.000 triliun, bukan berarti ada kebocoran hingga Rp 2.000 triliun.

"Kerika Basaria Panjaitan, salah seorang komisioner KPK mengatakan bahwa ada potensi pendapatan kurang lebih Rp 2.000 triliun yang sebenarnya bisa dimaksimalkan, tapi oleh Prabowo diplintir menjadi seolah-olah ada kebocoran Rp 1.000 triliun," urai dia.

Dengan demikian, masyarakat pun menurutnya kini tak bisa dibodoh-bodohi lagi. Sebab Prabowo memang seringkali menyerang pemerintah dengan sumber data tidak jelas, maupun mempolitisir sumber data tersebut.

"Masyarakat semakin tahu bahwa Prabowo adalah sumber hoaks, dimana dia sangat sering berkampanye menyerang Pemerintah dengan sumber data yang tidak jelas atau data yang diperoleh dari suatu institusi tapi diplintir dan dipolitisir," terang dia.

Sehingga, pernyataan yang dilontarkan Prabowo, menurut Politikus Partai Hanura ini, tidak lagi menunjukan sikap seorang negarawan. Melainkan perangai seorang preman.

"Dia tidak lagi menunjukan sikap negarawan, tapi lebih mirip perangai preman, tentunya sangat tidak pantas untuk dipilih sebagai Presiden di Indonesia," tukas dia.

Apalagi, dalam kampanye terbukanya di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Senin (8/4) Prabowo menyebut 'Ibu pertiwi sedang diperkosa'. "Mulutnya sangat kasar bak comberan karena juga dalam kampanye-nya di Yogya, dia menyebut orang lain bajingan kemudian mengata-ngatai ibu pertiwi diperkosa," pungkasnya.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.