Bendera Tauhid Jangan Digoreng, Apalagi Buat Gerakan Seperti 212, Imbau Wagub Jabar

Insiden pembakaran bendera dengan kalimat tauhid jangan digoreng, apalagi membuat gerakan seperti 212, imbau Wagub Jabar.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (kanan) mengimbau kejadian pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi pada Hari Santri di Garut, tidak dipolitisasi apalagi membuat kegiatan yang dapat memecah-belah umat Islam. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 24/10/2018) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta masyarakat dan pihak-pihak tertentu untuk tidak mempolitisir atau menggoreng isu pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi pada Hari Santri di Garut hingga melakukan kegiatan seperti 212. 

"Akhir-akhir ini memang kejadian pembakaran bendera di Priangan Timur, Kabupaten Garut pada saat Hari Santri menjadi pembicaraan. Agar kejadian ini tidak kesana-kemari, maka saya mengimbau warga Jabar untuk bisa menahan diri," tuturnya saat dihubungi melalui telepon selulernya di Bandung, Rabu (24/10).

Ia pun mengimbau agar warga Jawa Barat dan pihak-pihak tertentu untuk tidak terpancing melakukan kegiatan yang penuh emosi yang dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan di antara kelompok umat Islam di Jawa Barat, atau melakukan kegiatan serupa demonstrasi 212.

Baca juga PBNU: HTI Lakukan Infiltrasi dan Provokasi

"Jangan sampai melakukan kegiatan yang menimbulkan kecemburuan di antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya," ujarnya.

Lebih baik serahkan saja kasus ini kepada aparat penegak hukum, terang Uu, "Kita percayakan bahwa proses tindak lanjut kasus pembakaran bendera ini akan adil dan tidak memihak salah satu kelompok."

"Percayalah aparat penegak hukum akan bijak dalam menindaklanjuti kasus pembakaran bendera ini. Jadi tidak perlu ada kegiatan yang hanya memecah-belah masyarakat," tegasnya.

Sebab, jelasnya, masyarakat Jawa Barat harus bersatu guna mewujudkan apa yang menjadi cita-cita bersama, yaitu kemajuan bagi Jawa Barat dan menjadikan Jawa Barat juara lahir batin. 

"Ingat Rasulullah SAW dalam suatu hadisnya pernah berkata yang terjemahannya seperti ini 'Jangan marah, jangan marah, jangan emosi saat menghadapi persoalan'," tuturnya.

Ditemui secara terpisah, Ustaz Adi Hidayat menyayangkan kejadian pembakaran bendera berkalimat tauhid tersebut.

Ia mengatakan, apabila kasus itu memang terbukti ada unsur pidana maka diharapkan cukup selesai sampai ranah pidana, jangan sampai dibawa ke ranah politik dan sebagainya yang kemudian akan memicu konflik yang lebh luas akibat disikapi dengan pikiran yang tidak jernih. 

"Ke depannya saya berharap tidak ada kejadian serupa," tuturnya.

Menurutnya, kejadian pembakaran bendera berkalimat tauhid tersebut karena kurang pemahaman terhadap nilai keislaman. 

"Mudah-mudahan setelah kejadian ini ada hikmah yang bisa dipetik, yaitu hikmah disatukannya kembali umat Islam untuk lebih mengenal kembali agama Islam demi membawa kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya. []

Berita terkait
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping