Benarkah Aksara Thailand Dengan Jawa Terkait?

Antara aksara Jawa dengan aksara Thailand memiliki kemiripan, dilihat dari moyangnya juga sama-sama abugida.
Aksara Jawa dan Thailand. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Aksara Thailand disebut juga dengan “aksorn”. Menurut KBBI aksara adalah sistem tanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran. Sederhananya adalah sistem penulisan yang mempermudah komunikasi. Lebih mudahnya lagi yaitu huruf atau aksara.

Antara aksara Jawa dengan aksara Thailand memiliki kemiripan, dilihat dari moyangnya juga sama-sama abugida. Abugida merupakan sistem penulisan yang tiap unitnya didasarkan pada konsonan, jadi vokal sifatnya sekunder atau turunan. Aksorn Thailand memiliki 44 konsonan, untuk vokalnya ada yang bilang 22, 32, 38, yang pasti tidak hanya a, i, u, e, o. Sedangkan, aksara jawa terdiri dari 20 suku kata.

Kedua aksara ini dipercaya berasal dari aksara Aramaic atau aksara Aram, yang dipakai di bahasa Aram. Bahasa Aram ini adalah bahasa yang sudah ada sejak abad ke-12 sebelum masehi, dan pertama kali ditulis di abad ke-10 SM. Dua abad lamanya, bahasa ini dipakai untuk ngobrol langsung sebelum ada versi tertulisnya.

Setelah 700 SM, bahasa Aram mulai menyebar dan aksen-aksen bahasa Aram yang berbeda-bedapun mulai bermunculan. Seperti di Mesopotamia, Babilonia, Levant, Mesir itu pakai bahasa Aram tapi logatnya beda-beda.

Bahasa Aram mulai kecampur bahasa-bahasa lain sampai akhirnya yang mengerti bahasa Aram murni hanya orang-orang kerajaan. Seperti yang disebutkan kitab 2 raja-raja, raja Hizkia, raja dari kerajaan Yehuda negosiasi dengan duta besar dari Asyur pakai bahasa Aram. Sama seperti 600 SM Raja Kanaan nulis surat ke Firaun pakai bahasa Aram agar percakapan mereka tidak diketahui masyarakat awam.

Karena sudah menyebar kemana-mana, aksara Aram inipun akhirnya turunannya banyak salah satunya jadi aksara Brahmi. Aksara Brahmi itu aksara yang dipakai di India pada masa pemerintahan raja Ashoka dari 270 SM – 232 SM. Aksara ini berkembang lagi terbagi dua. Ada aksara Brahmi India Utara yang bentuknya banyak sudut-sudutnya dan aksara Brahmi India Selatan yang bentuknya lebih bulat.

Nah, akhirnya aksara Brahmi yang India Selatan ini menyebar ke Asia Tenggara seperti Laos, Kamboja, Thailand, dan juga ke beberapa kerajaan hindu-budha di Indonesia, Vietnam serta Filipina. Salah satu ciri aksara Brahmi ini ada beberapa huruf yang beda padahal bunyinya sama.

Berdasarkan tabel, sistem parental aksorn dengan aksara jawa Pallawa alphabet. Aksara Pallawa ini aksara dari India juga turunan aksara Brahmi yang penting bagi kerajaan-kerajaan di nusantara. Prasasti Mulawarman di Kutai ditulis dan Prasasti Tarumanegara di Jawa Barat ditulis pakai aksara Pallawa. Aksaranya Pallawa bahasanya sansakerta.

Istilah aksara Pallawa ini pertama kali dipakai oleh arkeolog dari Belanda, Nicholaas Johannes krom yang mengambil dari dinasti Pallawa. Dinasti yang pernah berkuasa di selatan India dari abad ke-4 sampai ke-9 masehi. Lalum aksara Pallawa bertransformasi jadi aksara pasca Pallawa yang muncul di berbagai tempat di Asia Tenggara.

Di Indochina aksara pasca pallawa berkembang jadi aksara Khmer Kuno, cikal bakalnya aksara Thailand (aksorn). Di Pulau Jawa, aksara pasca pallawa ini berkembang jadi aksara Kawi atau disebut juga aksara Jawa kuno. Akasara Kawi ini ada turunan lagi menjadi aksara Bali, aksara Sunda, bahkan aksara Jawa.

Jadi, ringkasnya aksara Thailand dan aksara Jawa berasal dari aksara Aram berkembang menjadi aksara Brahmi berkembang lagi menjadi aksara Pallawa. Kemudian aksara Pallawa terbagi aksara pasca pallawa menyebar ke Indocina menjadi Khmer Kuno cikal bakal aksorn dan aksara pasca pahlawan menyebar ke nusantara berkembang jadi aksara Kawi berkembang lagi jadi aksara Jawa.

(Vidiana Lihayati)


Baca Juga:






#Hindu #Cara



Berita terkait
Sri Sultan HB X Mengusulkan Digitalisasi Aksara Jawa
Gubernur DIY Sri Sultan HB X usul pada Kemenkominfo agar aksara Jawa dan aksara daerah lainnya diarsipkan dalam bentuk digital. Kemenkominfo siap.
Kemenkominfo Dukung Penuh Digitalisasi Aksara Nusantara
Inisiatif digitalisasi aksara nusantara mendapat dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Istri Bupati Humbahas Anggun dengan Batik Aksara Batak
Paling menarik saat peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2019 kemarin, Lidia tampil dengan batik corak aksara Batak.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.