Belanja 2020, Sri Mulyani Siapkan Duit Rp 2.540 T

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2.540 triliun untuk belanja negara pada sepanjang 2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersama Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri) seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2.540 triliun untuk belanja negara pada sepanjang 2020 menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui sejumlah upaya. Salah satu yang dijadikan acuan adalah optimalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sejumlah besar anggaran tersebut akan disalurkan kepada kementerian maupun lembaga pemerintah. Selain itu, penyaluran dana ke daerah serta dana desa juga juga menjadi fokus perhatian negara sebagai stimulus dari APBN. 

"Tentu kami berharap kualitas belanja 2020 akan semakin membaik dan tetap jadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR-RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Baca juga: Virus Corona Buat Sri Mulyani Tak Happy, Kok Bisa?

Untuk merealisasikan hal tersebut, pemerintah kata dia akan semakin menggencarkan penyerapan belanja pada awal tahun ini. Upaya itu dimaksudkan agar dapat terbangun optimisme bagi para pelaku ekonomi.

"Pada Januari ini kita belanja cukup rajin, karena kita ingin meningkatkan optimisme mengingat ekonomi sedang mengalami tekanan yang tidak mudah," ucapnya.

Anggaran belanja negara 2020 Rp 2.540 triliun tercatat naik 8,5 persen dibandingkan dengan anggaran 2019. Dari jumlah tersebut, belanja pemerintah pusat diketahui sebesar Rp 1.683 triliun. Sementara transfer ke daerah dan dana desa adalah sekitar Rp 856 triliun.

Dari sisi neraca pembayaran, pemerintah memproyeksi bakal terjadi defisit sebesar Rp 307,2 triliun atau sekitar 1,76 persen terhadap PDB. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan realisasi 2019 yang juga berkutat pada level di atas 1,5 persen.

"Melihat pertimbangan-pertimbangan mungkin akan dinamis ke depannya, yang jelas sisi pembiayaan [neraca perdagangan] tetap akan kami jaga," tutur Sri Mulyani. []

Berita terkait
Laju Ekonomi Indonesia Lambat Gara-gara Virus Corona
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta para pelaku ekonomi menyiapkan langkah antisipasi terhadap virus corona yang kini merebak di China.
Virus Corona di China, Bikin Nilai Tukar Rupiah Loyo
Penyebaran wabah Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Cegah Virus Corona, Wishnutama Alihkan Wisata China
Menparekraf Wishnutama Kusubandio mengimbau semua pemangku kepentingan sektor pariwisata di tanah air, turut mencegah Novel Coronavirus.