Belajar Saham untuk Pemula

Panduan saham kali ini akan kami bahas dengan bahasa yang mudah dipahami untuk awam sehingga dapat dimengerti dengan baik.
Warga melintas di samping layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. (Foto: Antara/Galih Pradipta/pd)

Ketika membaca panduan belajar saham ini, kami menyarankan untuk Anda membaca secara berurutan sehingga Anda dapat memahami dengan lebih mudah dan menyeluruh.

Saat ini masih sulit untuk masyarakat awam memahami tentang investasi saham karena kebanyakan tulisan dan artikel tentang saham menggunakan banyak istilah yang tidak umum dalam komunikasi sehari-hari. Para pengajar saham juga cenderung lebih sering memberikan edukasi kepada orang orang yang sudah memiliki dasar pemahaman saham yang baik.

Apa itu Saham

Saham adalah bukti kepemilikan di sebuah perusahaan. Jadi kalau Anda membeli dan memiliki saham itu berarti Anda adalah pemilik perusahaan tersebut.

Ilustrasi sederhananya seperti ini:

Misalnya Roni memiliki bisnis warung sate di Jakarta, dia membangun bisnis ini awalnya dengan modal sekitar Rp 10 juta. Bisnis warung satenya berjalan baik dan terus berkembang, sehingga pada tahun kedua, keuntungan bisnisnya dapat menghasilkan Rp 5 juta dalam setahun. 

Melihat bisnis warung satenya ini berjalan dengan baik, Roni pun memutuskan untuk serius mengembangkan bisnisnya di lokasi berbeda di Jakarta dan juga di daerah luar Jakarta. Karena hanya memiliki modal yang terbatas, maka Roni pun mengajak Leo sahabatnya, untuk bergabung dan menyetor sejumlah dana agar dapat digunakan untuk membuka cabang kedua dan ketiga. 

Leo bersedia, namun meminta agar bisnis warung sate ini dijalankan dengan resmi dan berbadan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT). Leo berencana untuk investasi di bisnis Roni sejumlah Rp 10 juta, sekaligus menjadi pemilik 40% dari bisnis warung sate yang dimiliki oleh Roni.

Roni setuju, lalu mendaftarkan bisnis warung satenya dengan bantuan notaris ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) agar dapat menjadi perusahaan resmi yang berbadan hukum yaitu Perseroan Terbatas (PT). Setelah dokumen dan surat-surat selesai diurus dan sudah mendapatkan akta pendirian dari Kemenkumham, maka Roni dan Leo sudah resmi dan tercatat menjadi pemilik bisnis warung sate yang diberi nama PT Sate Roni Legendaris (SRL).

Sebagai informasi, ketika PT didirikan, maka bukti kepemilikan PT tersebut adalah sejumlah lembar saham. Jika ketika mendirikan PT SRL, Roni dan Leo memutuskan bahwa 100% kepemilikan diwakili oleh 10 lembar saham, maka jumlah saham yang dimiliki oleh Roni adalah 6 lembar (60% kepemilikan), dan jumlah saham yang dimiliki oleh Leo adalah 4 lembar (40% kepemilikan).

Keuntungan Investasi Saham 

Artinya jika tahun depan, PT SRL mampu mencetak laba bersih Rp 10 juta dalam setahun, dan mereke berdua setuju untuk membagi keuntungan, maka Roni akan memperoleh bagian 60% yaitu Rp 6 juta, dan Leo akan memperoleh 40% yaitu Rp 4 juta. Laba bersih yang dibagi ke pemegang saham itu disebut juga dengan dividen.

Tapi perlu Anda ketahui bahwa PT SRL sebenarnya masih tergolong perusahaan tertutup. Jadi kalau Anda mau membeli saham PT SRL misalnya 1 lembar saja, maka Anda harus langsung bernegosiasi ke Roni dan Leo apakah mereka bersedia untuk menjual sahamnya dan berapa harga yang pantas untuk 1 lembar saham PT SRL.

Misalnya jika Leo setuju untuk melepas 1 lembar sahamnya untuk Anda, dimana sebelumnya Leo memperoleh 4 lembar saham dengan nilai Rp 10 juta atau sama dengan Rp 2,5 juta per lembar saham, maka Leo tentu berharap ada keuntungan dengan menjual sahamnya ke Anda. Misalnya Leo menawarkan per lembar saham senilai Rp 3,5 juta. Berarti kalau Anda setuju membeli 1 lembar saham Leo, maka dia akan memperoleh keuntungan atau sering disebut capital gain sebesar Rp 1 juta (Rp 3,5-2,5 juta).

Jika saya dapat mengulang dari ilustrasi di atas, maka keuntungan memiliki atau berinvestasi saham itu diperoleh dari dua sumber atau cara.

Yang pertama dari dividen atau laba bersih yang diperoleh perusahaan dan dibagi kepada pemegang saham. Dengan catatan perusahaan tersebut harus untung. Karena kalau perusahaan merugi maka tidak ada uang yang dapat dibagikan ke pemegang saham. 

Kadang perusahaan juga menahan laba atau keuntungannya misalnya untuk menambah cabang berikutnya sehingga laba tidak dibagikan ke pemegang saham di tahun tersebut. Tentu ini diputuskan pada rapat umum pemegang saham atau RUPS dimana pada rapat tersebut seluruh pemegang saham berkumpul.

Dan yang kedua adalah capital gain atau selisih harga beli dan jual saham yang diterima oleh pemegang saham.

Cara Beli dan Jual Saham 

Transaksi jual beli saham di perusahaan atau PT tertutup, prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama, mulai dari pertemuan, diskusi, negosiasi, sampai mengubah akta perusahaan lewat bantuan notaris.

Untuk mempersingkat waktu itu, itulah mengapa diperlukan satu pasar sebagai tempat jual beli saham. Di Indonesia pasar itu bernama Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange. 

Hampir setiap negara memiliki pasar atau bursa saham masing masing. Misalnya di Amerika Serikat, mereka memiliki New York Stock Exchange, di Jepang ada Tokyo Stock Exchange, di Cina ada Shanghai Stock Exchange, di Inggris ada London Stock Exchange, dan lainnya. 

Nah, agar saham perusahaan dapat diperjualbelikan di pasar saham, maka perusahaan perlu mendaftarkan diri ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berubah status dari PT tertutup menjadi PT terbuka. Itulah mengapa jika ada perusahaan dengan akhiran Tbk di belakang nama perusahaan, maka itu berarti perusahaan tersebut sudah terdaftar di BEI dan masyarakat dapat membeli dan menjual sahamnya di sana.

Saat ini ada sekitar 680 perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang sahamnya dapat dibeli dan dijual oleh masyarakat (publik).

Kalau kita hendak membeli saham, kita tidak dapat datang begitu saja ke Bursa Efek Indonesia (BEI), membawa uang cash, dan langsung beli saham perusahaan yang sudah terdaftar di BEI. Kita perlu bantuan dari pihak lain yaitu sekuritas atau broker.

Cara dan Syarat Membuka Rekening Saham di Sekuritas 

Perusahaan sekuritas adalah perusahaan anggota BEI yang telah memperoleh izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perantara perdagangan saham.

Jadi kita harus mendaftar dulu ke sekuritas tersebut untuk membuka rekening saham, lalu setelah selesai mendaftar kita dapat bertransaksi jual beli saham lewat aplikasi (online).

Saat ini ada hampir seratus sekuritas yang legal di Bursa Efek Indonesia. Namun Anda jangan bingung memilihnya, saran saya pilihlah yang sudah cukup besar dan sudah memiliki Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan atau MKBD di atas Rp 200 miliar. Misalnya ada Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, BCA Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu di tulisan ini. 

Untuk melakukan pengecekan nilai MKBD Sekuritas, Anda dapat mengunjungi link BEI berikut ini: https:www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/

SahamContoh beberapa Sekuritas atau Broker di BEI

Beberapa sekuritas ini sudah menerima pembukaan rekening saham dengan lewat online. Anda tinggal searching saja di internet, walaupun nanti tetap ada dokumen hardcopy yang harus Anda kirimkan via kurir ke kantor mereka. 

Kalau Anda lebih nyaman membuka langsung di kantor sekuritas, silahkan searching saja di internet alamat mereka dengan kata kunci nama sekuritas dan kota domisili Anda. Jika ternyata kantor mereka tidak ada di daerah tempat Anda berdomisili, saran saya buka rekening saham via online saja.

Untuk mendafar diperlukan beberapa dokumen, mirip seperti ketika kita membuka rekening di bank yaitu: KTP, NPWP (jika ada), dan buku tabungan.

Nilai minimal untuk membuka rekening saham itu saat ini sekitar Rp 100.000. Ya, hanya seratus ribu rupiah. Dan Anda juga setelah itu dapat mengikuti pelatihan baik di kelas ataupun lewat video, bagaimana cara menggunakan aplikasi online untuk bertransaksi saham yang diselenggarakan oleh pihak sekuritas.

Proses pembukaan rekening saham biasanya memakan waktu 1-2 minggu sampai Anda dapat mulai bertransaksi atau jual beli saham.

Cara Beli dan Jual Saham lewat Online 

Banyak sekuritas misalnya yang saya sebutkan di atas, menyediakan akses via online untuk kita dapat bertransaksi jual beli online. Misalnya ada yang lewat website, dan ada juga lewat aplikasi yang dapat diunduh di android dan iOS. Contoh tampilan aplikasi jual beli saham online dapat Anda lihat pada gambar di bawah ini.

SahamTampilan halaman jual beli saham di sekuritas

Anda jangan khawatir tidak mampu mengoperasikan aplikasi jual beli saham online ini, karena setiap sekuritas memberikan training atau kelas maupun video tutorial untuk menggunakan aplikasi yang mereka miliki. Pada dasarnya sama saja seperti ketika Anda mengoperasikan sosial media, atau internet banking atau pembayaran online yang biasa Anda gunakan sehari hari, pertama sekali perlu mempelajari fitur yang ada.

Minimum Pembelian Saham dan Biaya Transaksi Saham 

Jadi, minimum pembelian adalah 1 lot, dimana 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Misalnya saat ini harga saham Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) diperdagangkan di Rp 4.000,- maka ketika Anda membeli 1 lot saham, dana di rekening Anda akan terpotong sebesar Rp 400.000,- plus biaya dan pajak sekitar 0,15-0,35% dari nilai transaksi. Angka tepatnya tergantung sekuritasnya. Anda bisa tanyakan ketika akan membuka rekening saham.

Khusus untuk dividen atau laba bersih yang dibagi ke pemegang saham, dikenakan pajak 10% dari nilai dividen yang diterima (NPWP). Jika Anda menyimpan saham, tidak ada pajak yang harus Anda bayar per bulan atau per tahunnya. Berbeda dengan instrumen investasi lain misalnya property dimana Anda perlu membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) per tahun.

Bukti Kepemilikan Saham 

Sebagai bukti dari Anda sudah memiliki saham yang Anda beli dan miliki, maka akan ada pesan yang masuk ke email Anda berupa detail informasi dari transaksi Anda.

Selain itu Anda juga dapat melakukan verifikasi kepemilikan saham Anda lewat website https://akses.ksei.co.id, dimana untuk dapat login ke website tersebut Anda dapat meminta ke sekuritas untuk memberikan single investor identification (SID). Semua investor yang memiliki rekening saham diberikan SID. Jadi jangan lupa untuk tanyakan kepada sekuritas. Karena biasanya, jika Anda tidak meminta, sekuritas tidak akan memberikan. Jadi kita harus proaktif untuk menanyakan karena SID ini sangat penting untuk dimiliki oleh pemegang saham atau Investor.

Memilih Saham Pertama Kali Anda Beli 

Setelah Anda sudah memiliki rekening saham, dan sudah menyiapkan dana di dalamnya, tentu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah saya harus beli saham apa?

Di sinilah tantangannya dimulai, karena Anda harus dapat memilih dari 680 saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Pada intinya, Anda harus melakukan analisa terhadap kinerja dari perusahaan yang Anda akan beli sahamnya.

Ilustrasinya jika kita kembali ke bisnis warung sate Roni, sebelum Leo memutuskan untuk bergabung di bisnis tersebut, tentu Leo harus memastikan bahwa bisnis warung sate milik Roni benar-benar menguntungkan. Leo perlu meminta pembukuan atau laporan keuangan dari bisnis tersebut untuk memastikan bahwa apa yang disampaikan oleh Roni benar adanya.

Sama halnya dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, semua perusahaan wajib melaporkan laporan keuangan perusahaan setiap kuartal atau per tiga bulan. Dan Laporan Keuangan perusahaan tersebut dapat diakses oleh publik lewat website BEI https://www.idx.co.id/

Untuk detail bagaimana cara menganalisa apakah perusahaan yang sahamnya hendak kita beli tergolong sehat dan harga sahamnya murah, maka Anda dapat membaca artikel analisa perusahaan yang kami terbitkan hampir setiap minggu di Tagar. Selain itu Anda juga dapat mempelajari metode analisa dan valuasi yang lebih detail lewat website www.yossygirsang.com, ada panduan detail yang dapat diperoleh di sana.

Kebanyakan orang yang mulai terjun ke dunia saham, tidak melakukan analisa terhadap kinerja perusahaan karena belum memahami caranya. Oleh karena itu kami menyarankan Anda untuk mulai belajar lewat seminar, kelas privat, YouTube, komunitas, atau membaca analisa kami di https://www.tagar.id bagian opini.

Risiko Investasi Saham 

Ada dua resiko dalam berinvestasi saham, yaitu:

Yang pertama adalah capital loss, merupakan kebalikan dari capital gain, dimana ketika investor atau pemegang saham menjual saham lebih rendah dari harga beli. Contohnya saham PT ABC yang dibeli dengan harga Rp 1.000 per saham, kemudian harga saham tersebut terus turun hingga mencapai Rp 600 per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 600 sehingga yang bersangkutan rugi sebesar Rp 400 per lembar saham.

Yang kedua adalah risiko likuidasi, yaitu kondisi dimana kinerja perusahaan terus memburuk atau mengalami masalah hukum, dan akhirnya dinyatakan bangkrut oleh pengadilan. 

Jika hal ini terjadi, perlu Anda ketahui bahwa ketika seluruh aset perusahaan dijual, maka yang berhak mendapatkan pembayaran pertama atau prioritas adalah pemberi utang (kreditur) kepada perusahaan tersebut. Dan jika ada sisanya, barulah dibagikan ke pemegang saham atau Investor. 

Untuk menghindari Anda terjebak dalam kondisi ini, seperti yang saya sampaikan di atas seorang pemegang saham wajib melakukan analisa terhadap kinerja perusahaan dan mengikuti perkembang perusahaan.

Ringkasan Tanya Jawab Belajar Saham untuk Pemula 

1. Apa itu Saham?

Saham adalah bukti kepemilikan dari suatu perusahaan. Jadi kalau Anda membeli dan memiliki saham itu berarti Anda adalah pemilik perusahaan tersebut.

2. Keuntungan Investasi Saham

Ada 2, yang pertama adalah capital gain atau keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham, dan yang kedua adalah dividen yaitu laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham atau Investor.

3. Cara Beli dan Jual Saham

Tempat untuk beli dan jual saham di Indonesia ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kalau kita hendak membeli saham, kita tidak dapat datang begitu saja ke Bursa Efek Indonesia (BEI), membawa uang cash, dan langsung beli saham perusahaan yang sudah terdaftar di BEI. Kita perlu bantuan dari pihak lain yaitu sekuritas atau broker.

4. Apa itu Sekuritas?

Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perantara perdagangan saham. Jadi kita harus mendaftar dulu ke sekuritas tersebut untuk membuka rekening saham, lalu setelah selesai mendaftar kita dapat bertransaksi jual beli saham lewat aplikasi (online).

5. Cara Memilih Sekuritas

Saat ini ada hampir seratus sekuritas yang legal di Bursa Efek Indonesia, namun Anda jangan bingung memilihnya, saran saya pilihlah yang sudah cukup besar dan sudah memiliki Nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan atau MKBD di atas Rp 200 miliar, misalnya ada Mandiri Sekuritas, BNI Sekurias, BCA Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan lainnya. Dapat dicheck juga di https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/

6. Cara dan Syarat Membuka Rekening Saham

Dapat datang langsung ke sekuritas, atau daftar lewat online. Searching saja di internet nama sekuritas dan domisili Anda. Syarat yang dibutuhkan adalah: KTP, NPWP (jika ada), dan Buku tabungan. Ada banyak sekuritas yang cukup Rp 100.000 sebagai setoran awal.

7. Cara Beli dan Jual Saham lewat Online

Masing masing sekuritas memiliki fasilitas jual beli online baik melalui website, maupun melalui aplikasi di android atau iOS. Setelah aplikasi diinstal, Anda dapat mengikuti kelas atau video yang disediakan oleh Sekuritas. Jangan khawatir, tidak akan rumit, mirip seperti ketika Anda mengoperasikan internet banking atau digital payment seperti Gopay, OVO, dan lainnya.

8. Minimum Pembelian Saham

1 lot atau 100 lembar saham. Jadi jika saat ini saham Bank BRI (BBRI) dihargai Rp 4.000 per lembar saham, maka Anda harus membayar Rp 400.000 untuk 1 lot saham BBRI.

9. Biaya Transaksi Saham

Sekitar 0,2%-0,35% untuk setiap transaksi, sudah termasuk di dalamnya 0,1% pajak penghasilan (Pph). Untuk Dividen, pajaknya sebesar 10% dari nilai dividen yang diterima jika Anda memiliki NPWP.

10. Bukti Kepemilikan Saham

Sebagai bukti dari Anda sudah memiliki saham yang Anda beli dan miliki, maka akan ada pesan yang masuk ke email Anda berupa detail informasi dari transaksi Anda. Selain itu Anda juga dapat melakukan verifikasi kepemilikan saham Anda lewat website https://akses.ksei.co.id, dimana untuk dapat login ke website tersebut Anda dapat meminta ke Sekuritas untuk memberikan single investor identification (SID).

11. Saham Apa yang Pertama Kali Anda Beli?

Jangan membeli saham dari rekomendasi orang lain, lakukan analisa sendiri, dan mulailah belajar dengan membaca buku, di internet, mengikuti kelas atau youtube. Untuk investasi saham jangka panjang, saham perusahaan di sektor barang konsumsi dan perbankan selalu menjadi pilihan terbaik.

12. Risiko Investasi Saham

Yang pertama adalah capital loss, merupakan kebalikan dari capital gain, dimana ketika investor atau pemegang saham menjual saham lebih rendah dari harga beli.

Yang kedua adalah risiko likuidasi, yaitu kondisi dimana kinerja perusahaan terus memburuk atau mengalami masalah hukum, dan akhirnya dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan. Jika hal ini terjadi, perlu Anda ketahui bahwa ketika seluruh aset perusahaan dijual, maka yang berhak mendapatkan pembayaran pertama atau prioritas adalah pemberi utang (kreditur) kepada perusahaan tersebut. Dan jika ada sisanya, barulah dibagikan ke pemegang saham atau Investor.

Agar proses belajar saham ini lebih mantap, jika masih bingung dan memiliki pertanyaan lainnya, silahkan memberikan komen di bawah.

*Yossy Girsang, Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar Modal

Tim Ekonomi Tagar

Berita terkait
Penyebab Harga Saham PT Perusahaan Gas Negara Anjlok
Sebelum Anda membeli saham PGAS atau PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang terkesan murah, sebaiknya cermati dulu analisa berikut ini
Saatnya Borong Saham Telkom?
Hingga 20 Maret 2020, saham Telkom atau PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sudah turun dalam hingga ke level Rp 2.880.
Pemegang Saham ANTAM Rugi Rp 14,6 Triliun, Ada BPJS Ketenagakerjaan
Dalam setahun terakhir, pemegang saham ANTAM sudah merugi -66,8%.