Begini Cara Mengelola Keuangan Sebagai Freelancer

Penghasilan freelancer memang tak bisa diprediksi. Agar lebih aman, buat target pemasukan setiap bulan.
Freelancer (Foto:Tagar/Pixels/Andrea Piacquadio)

Jakarta – Bekerja sebagai Freelancer yang bekerja paruh waktu memang bebas atau tidak terikat, serta fleksibel. Soal penghasilan, upah freelancer bisa lebih besar dibanding pegawai kantoran. 

Tergantung seberapa banyak proyek yang dikerjakan. Akan tetapi, Sama seperti berdagang, proyek tidak selalu ramai dan ada pasang surutnya. Terkadang sepi, sehingga tidak ada pemasukan. 

Oleh karenanya, pekerjaan freelance dengan penghasilan tidak tetap, tanpa kontrak tertulis mengharuskan kamu cerdas dalam mengatur keuangan. Jika tidak, kamu bisa mengalami masalah keuangan besar.

Berikut cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuanganmu sebagai Freelancer.


1. Persiapkan dana darurat lebih banyak

Dana darurat sangat penting dipersiapkan untuk menghadapi kondisi gawat darurat. Pun dengan freelancer. Jumlah dana darurat yang mesti dikumpulkan lebih banyak dibanding pegawai kantoran. 

Dana darurat ini untuk berjaga-jaga saat kamu sakit, kecelakaan, atau butuh duit mendesak karena mengalami tekanan keuangan. Kamu dapat mengumpulkan dana darurat dengan nominal lebih besar ketika tengah berjaya, banyak projek dan penghasilan.


2. Investasi untuk masa depan

Seorang freelancer juga harus mulai melek investasi. Investasi bukan sekadar untuk hari ini saja, tetapi jangka panjang. Mempersiapkan masa depan keuangan tanpa khawatir digerogoti inflasi.

Investasi untuk freelancer, antara lain investasi saham, investasi p2p lending, investasi surat utang, dan deposito. Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko untuk menghindari kerugian. 

Sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk investasi. Dengan cara ini, kamu akan memperoleh tambahan penghasilan karena investasi dapat dijadikan sebagai passive income.


3. Wajib memiliki proteksi

Menjadi freelancer perlu kesadaran tinggi untuk memiliki proteksi. Artinya, kamu harus melindungi diri dari berbagai risiko dengan produk asuransi. Minimal punya asuransi kesehatan. 

Apalagi beban kerja freelancer susah ditebak. Kadang bisa banyak projek dengan deadline mepet, sehingga pola pekerjaan berantakan ketimbang pegawai kantoran. 

Bahkan mungkin juga sampai harus begadang, telat makan, yang dapat memicu timbulnya penyakit. Dengan asuransi kesehatan, kamu lebih aman. Jika sewaktu-waktu sakit, biaya berobat akan ditanggung sebagian atau seluruhnya dari pihak asuransi.


4. Batasi utang atau pinjaman

Jika betul-betul mendesak perlu uang, tidak ada lagi uang di dompet, kamu bisa menarik dana darurat. Mengajukan utang adalah jalan terakhir untuk keluar dari masalah finansial.

Apabila kamu punya utang, cicilan yang harus dibayar setiap bulan tetap, bahkan bisa jadi lebih besar. Sementara penghasilan tidak menentu. Bulan ini bisa bayar hutang, bulan depan belum tentu.


5. Bujet 50 persen untuk kebutuhan utama

Alokasi dana darurat 20 persen, asuransi 10 persen, investasi 10 persen, selanjutnya sisihkan 50 persen dari penghasilan untuk kebutuhan rutin.

Selain makan dan minum, gunakan untuk membayar tagihan listrik, air, kuota internet, transportasi, sampai cicilan utang jika ada. Anggaran 50 persen ini sifatnya juga fleksibel. Dapat disesuaikan dengan kondisi finansial.

Penghasilan freelancer memang tak bisa diprediksi. Agar lebih aman, buat target pemasukan setiap bulan. Dengan begitu, kamu akan termotivasi untuk menghasilkan penghasilan sebesar target. Misalnya, total pengeluaran bulanan sebesar Rp 5 juta, kamu harus mencetak pemasukan sebesar itu atau melebihinya.[]


(Ratu Mitha Amelia)


Baca Juga:

Berita terkait
Cara Menghitung Besaran Pajak Mobil Pertama
Dan untuk kendaraan ketiga (bekas dibeli dua orang sebelumnya) nilai pajaknya ditambahkan 0,5%.
5 Cara Mengetahui Biaya Pajak Mobil yang Harus Dibayarkan
Kamu tidak harus ke kantor Samsat langsung, bagi kalian pemilik mobil Lamborghini sekalipun bisa tahu berapa pajak mobil Lamborghini.
5 Cara Menutup Kartu Kredit Agar Tidak Bermasalah
Nah agar terhindar dari persoalan berikut, inilah 5 cara menutup kartu kredit agar tidak bermasalah.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.