Beberapa Negara Evakuasi Warganya dari Afghanistan

Sejumlah negara dilaporkan evakuasi warganya dari Afghanistan karena gerilyawan Taliban memasuki Ibu Kota Kabul
Warga negara Afghanistan berupaya menyelamatkan diri dari Taliban dengan memaksakan diri memasuki area Bandara Internasional Kabul, 16 Agustus 2021 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Kondisi di Ibu Kota Afghanistan mencekam, setelah gerilyawan Taliban memasuki Ibu Kota Kabul yang menjadi pusat pemerintahan pada Minggu, 15 Agustus 2021. Sejumlah negara dilaporkan melakukan proses evakuasi warganya. Ini negara-negara yang buru-buru mengevakuasi warganya dari Afghanistan.

Pakistan - Maskapai penerbangan milik negara Pakistan telah menghentikan semua penerbangan ke Ibu Kota Afghanistan, Kabul, karena situasi keamanan yang tidak pasti. Pada Senin, 16 Agustus 2021. Juru Bicara maskapai itu, Abdullah Hafeez, mengatakan bahwa Pakistan International Airlines memutuskan untuk melindungi penumpang, awak, dan pesawat setelah berkonsultasi dengan otoritas penerbangan sipil Afghanistan.

Sebuah rekaman video yang viral di media sosial menunjukkan kekacauan di Bandara Internasional Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021, malam, dengan sesekali terdengar suara tembakan dan kepanikan ratusan warga Afghanistan yang berusaha menyelamatkan diri.

Ratusan warga Afghanistan berebut untuk naikRatusan warga Afghanistan berebut untuk naik ke pesawat C-17 Angkatan Udara AS di Bandara Internasional Kabul, Senin, 16 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Italia - Pemerintah Italia telah mengevakuasi 70 staf kedutaan dan pegawai dari Kabul. Pesawat yang membawa mereka dijadwalkan tiba di Roma pada Senin, 16 Agustus 2021, waktu setempat. Evakuasi tersebut merupakan bagian dari Operasi Italia Aquila Omnia (Elang Siap untuk Apa Pun) yang bertugas mengamankan staf diplomatik Italia, warga negara Italia, dan karyawan Afghanistan serta anggota keluarga.

Wartawan Italia, Francesca Mannocchi, yang juga turut dievakuasi, mengatakan bahwa pesawat itu membawa 20 karyawan kedutaan Afghanistan dan keluarga mereka, termasuk wanita dan anak-anak.

Republik Ceko - Penerbangan evakuasi pertama Ceko telah lepas landas dari bandara internasional Kabul dan mendarat di Praha. Perdana Menteri Andrej Babis mengatakan 46 orang telah berhasil diselamatkan pada Senin, 16 Agustus 2021.

Mereka yang dievakuasi termasuk warga negara Ceko, staf Afghanistan di kedutaan Ceko, dan penerjemah Afghanistan yang membantu angkatan bersenjata Ceko selama misi NATO bersama dengan keluarga mereka.

Menteri Dalam Negeri Ceko Jan Hamacek mencuitkan bahwa penerbangan evakuasi berhasil dilakukan di tengah situasi yang memburuk di Kabul.

Selandia Baru - Pemerintah Selandia Baru mengirim pesawat angkut militer C-130 Hercules ke Afghanistan untuk membantu evakuasi 53 warganya dan puluhan warga Afghanistan serta keluarga dekat mereka yang membantu pasukan Selandia Baru.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan sejauh ini mereka telah mengidentifikasi 37 warga Afghanistan yang telah membantu, tetapi jumlah pengungsi akan mencapai ratusan begitu tanggungan dan lainnya dimasukkan. Para pejabat pertahanan Selandia Baru telah merencanakan misi selama sebulan yang melibatkan sedikitnya 40 personel militer yang bertugas merawat dan melindungi pesawat itu.

Ardern meminta agar Taliban mengizinkan orang-orang pergi dengan damai: "Seluruh dunia menyaksikan," katanya.

Amerika Serikat - Puluhan negara menyerukan kepada semua yang terlibat dalam peristiwa di Afghanistan untuk menghormati dan memfasilitasi kepergian warga negara asing dan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu.

Lebih dari 60 negara mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu (15/08) malam mengutip apa yang mereka sebut "situasi keamanan yang memburuk'' di Afghanistan. Pernyataan yang dirilis Amerika Serikat itu mengatakan bahwa mereka yang berkuasa dan berwenang di seluruh negeri "memikul tanggung jawab dan akuntabilitas untuk perlindungan kehidupan dan harta benda manusia, dan untuk pemulihan segera keamanan dan ketertiban sipil."

Warga Afghanistan naik ke atas pesawatWarga Afghanistan naik ke atas pesawat saat mereka menunggu di bandara Kabul di Kabul, 16 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Pernyataan itu menyimpulkan: "Rakyat Afghanistan layak untuk hidup dalam keselamatan, keamanan, dan martabat. Kami di komunitas internasional siap membantu mereka."

Korea Selatan - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah menutup sementara kedutaan besarnya di Kabul dan mengevakuasi sebagian besar stafnya ke negara ketiga yang tidak disebutkan di Timur Tengah.

Kementerian mengatakan beberapa diplomat, termasuk Duta Besar Choi Taeho, tetap berada di lokasi yang aman di Afghanistan untuk mendukung evakuasi warga negara Korea Selatan di negara itu dan bahwa pemerintah Seoul bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk memastikan keamanan mereka [ha/hp (AP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
64 Negara Bersatu untuk Keamanan Penerbangan Afghanistan
Negara-negara itu juga menegaskan bahwa warga Afghanistan dan internasional yang ingin pergi harus diizinkan melakukannya.
RI Siapkan Opsi Evakuasi WNI di Afghanistan
Indonesia, kata Faizasyah, terus memantau perkembangan yang terjadi dengan sangat cepat di Afghanistan.
Kekacauan di Bandara Kabul Saat Evakuasi Dari Afghanistan
Lalu-lintas udara di Bandara Internasional Hamid Karzai terhenti selama berjam-jam akibat situasi keamanan yang kacau
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.