Kediri - Keberadaan buaya muara di Sungai Berantas di Kelurahan Ringin Anom, Kota Kediri menjadi perhatian Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur. Bahkan BBKSDA Jawa Timur sampai menurunkan dua petugas untuk melakukan pengecekan.
Salah satu petugas BBKSDA Jawa Timur David Faturahman mengatakan selama melakukan pemantauan, dirinya tidak menemukan buaya muara yang sempat meresahkan warga Kota Kediri.
Sementara kita hanya bisa berikan papan peringatan nantinya agar masyarakat lebih berhati-hati.
Meski demikian, BBKSDA Jawa Timur meminta kepada warga, khususnya yang tinggal di lokasi Sungai Brantas Kota untuk berhati-hati dan waspada kemunculan buaya muara.
"Sementara kita hanya bisa berikan papan peringatan nantinya agar masyarakat lebih berhati-hati," ujarnya kepada Tagar, Kamis 6 Februari 2020.
Faturahman mengatakan untuk mengantisipasi hal terburuk, pihaknya merekomendasikan agar stakeholder Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri untuk membuat papan bicara di sekitar lokasi. Ia berharap dengan adanya papan bicara tersebut, bisa membuat warga untuk berhati-hati jika berada di Sungai Brantas.
"Karena tergolong satwa liar, buaya muara cenderung menyerang jika diganggu," tuturnya.
Ia menambahkan BBKSDA Jawa Timur siap mengevakuasi buaya muara jika, nantinya buaya tersebut kembali muncul. Faturahman menduga buaya muara sepanjang satu meter yang dilihat warga di Sungai Brantas bukan buaya liar, tetapi peliharan warga.
"Banyak dugaan yang ditafsirkan, bisa jadi lepas liaran dari masyarakat yang dulunya pecinta reptil mungkin bosen atau takut dengan biaya operasional yang besar, takut berproses hukum karena buaya muara termasuk hewan yang dilindungi dan diatur oleh negara," ujarnya.
Indikasi lainnya adalah tidak ditemukannya koloni atau indukan dari buaya muara disekitaran Sungai Brantas. Jika dugaan tersebut benar, hal tersebut akan membahayakan warga karena keberadaan buaya muara tersebut lokasinya dekat dengan permukiman.
"Efeknya mungkin bisa buat buaya ini bisa berkonflik dengan manusia menganggu ekosistem. Kalau memang itu terjadi, semua akan menjadi bahan evaluasi kita," ucapnya. []