Barisan Calon Ketua dan Wakil DPR 2019-2024

Setelah anggota DPR dilantik, perhatian publik tertuju kepada siapa sosok yang bakal mengisi jajaran pimpinan DPR?
Hillary Brigitta Lasut, Politikus Partai Nasdem berusia 23 tahun terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024. Prosesi pelantikan digelar di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2019. (Foto: Instagram/@hillarylasut)

Jakarta - Anggota DPR periode 2019-2024 resmi dilantik dalam rangkaian sidang paripurna di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa 1 Oktober 2019.

Presiden Joko Widodo beserta Wakil Presiden Jusuf Kalla turut hadir langsung menyaksikan pelantikan 575 anggota DPR terpilih, 36 anggota DPD, dan 711 anggota MPR yang merupakan bagian dari anggota DPR dan DPD.

Menariknya, dalam proses pelantikan ini perhatian publik tertuju kepada siapa sosok yang bakal mengisi jajaran pimpinan DPR?

Berdasarkan Undang-Undang Undang-Undang (UU) MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3), jatah pimpinan DPR sebanyak lima kursi akan diberikan kepada lima partai dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Perolehan suara terbanyak Pemilu 2019 diketahui diraih lima partai secara berurutan; PDI Perjuangan (PDIP), Golkar, Gerindra, Nasdem dan PKB. PDIP yang meraih suara terbanyak menerima kursi Ketua DPR, sedangkan empat partai lain masing-masing mendapatkan satu kursi Ketua DPR.

PDIP telah meluncurkan nama sebagai calon Ketua DPR periode 2019-2024, yaitu putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani. Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari memastikannya setelah pelantikan DPR di Gedung DPR Jakarta pada Selasa 1 Oktober 2019.

Alasan Eva serupa seperti yang diterangkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ketika ditanya awak media kenapa nama Puan bertengger menjadi calon Ketua DPR yang diajukan partainya.

"Betul. Senioritas, dia kan pada saat di eksekutif pada posisi yang tidak sekadar menteri, dia Menko kan," kata Puan.

Di urutan kedua peraih suara terbanyak Pemilu 2019, Golkar yang berhak atas satu kursi Wakil Ketua DPR digadang-gadang akan menyodorkan nama Ketua Komisi III Azis Syamsuddin untuk mengisi posisi tersebut.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut Azis menjadi calon terkuat kursi pimpinan DPR dari partainya. 

"Kemarin kita sudah melakukan rapat internal atau rapat korbid terbatas. Beberapa nama sudah muncul misalnya untuk pimpinan Fraksi ada nama pak Aziz Syamsuddin," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin 30 September 2019.

Sedangkan Gerindra kemungkinan besar akan menggeser Fadli Zon dari kursi Wakil Ketua DPR dengan nama Sufmi Dasco Ahmad. Regenerasi internal partai menjadi alasan utama Gerindra merotasi pimpinan DPR.

Dari pihak Nasdem resmi menunjuk nama Rachmat Gobel menempati kursi Wakil Ketua DPR. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menegaskannya satu hari jelang pelantikan anggota dewan periode 2019-2024.

"Kalau Nasdem sudah menunjuk pimpinan DPR RI dalam hal ini Wakil Ketua DPR RI adalah bapak Rachmat Gobel ya," ujar Johnny di Gedung DPR Jakarta pada Senin 30 September 2019.

Terakhir PKB, partai yang diketuai Muhaimin Iskandar itu masih belum mau memunculkan siapa nama yang akan duduk di Wakil Ketua DPR. Tagar yang mengonfirmasi lewat telepon dan WhatsApp terkait nama pimpinan DPR dari PKB masih belum mendapat tanggapan. 

Berita terkait
Alasan Gerindra Tetapkan Ahmad Muzani Sebagai Ketua MPR
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengukapkan alasan mengajukan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024.
Pelantikan DPR RI, Ini Daftar Gaji dan Tunjangan Mereka
Sebanyak 575 anggota DPR terpilih dan 136 orang anggota DPD terpilih, 2019-2024, dilantik dan disumpah, Selasa, 1 Oktober 2019. Berapa gaji mereka?
Fahri Hamzah Tantang Joko Anwar Debat Soal KPK dan DPR
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, menantang sutradara Joko Anwar untuk berdebat soal pembubaran KPK dan pembubaran DPR.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.