Bappenas Ingin Bermitra dengan Industri Perikanan

Bappenas berencana membangun kemitraan dan mengembalikan kepercayaan para pelaku industri perikanan terhadap pemerintah.
Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Sri Yanti dalam Workshop Hasil Kajian Bio Ekonomi Perikanan Udang di WPP 718, yang dilangsungkan secara daring, Kamis September 2020. (Foto: Tagar/Fathan)

Jakarta - Direktur Kelautan dan Perikanan, Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Sri Yanti JS berencana membangun kemitraan dan mengembalikan kepercayaan para pelaku industri perikanan terhadap pemerintah.

Dia mengatakan, selama lima tahun terakhir, terdapat jurang kecurigaan antara pemerintah dengan para pelaku industri perikanan. Padahal menurut dia, dasar dari kemitraan itu adalah rasa saling percaya antara dua belah pihak yang bekerja sama.

"Selama ini kan 'diuyah-uyah' (disamaratakan) semua pengusaha itu maling, padahal kan tidak semua. Jadi pengusaha juga pada komplain, 'kita yang legal kok dicap melakukan yang begitu-begitu'. Itu di sisi pengusaha keluhannya," ujar Sri di Hotel Gran Melia Jakarta, Kamis, 10 September 2020.

Baca juga: Bappenas: Bio Ekonomi Untuk Tata Pengelolaan Perikanan

Sri menyampaikan, tidak semua para pengusaha industri perikanan melakukan penangkapan komoditi laut secara ilegal. Kendati demikian, dia juga tak menampik jika ada pelaku industri perikanan yang melanggar aturan.

"Tapi kelemahannya juga memang banyak sih pengusaha yang nakal. Nah itu, komunikasi mungkin kuncinya ya. Itu yang lebih baik. Kita membangun asas kepercayaan dulu untuk kita bisa membangun kemitraan yang efektif," ucapnya.

Senada dengan Sri, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan/Perencana Utama Bappenas, Gellwynn Jusuf juga meminta pemerintah membangun kepercayaan dengan pelaku industri kelautan.

"Kita meminta pemerintah membangun kemitraan terhadap industri, membangun trust, kepercayaan," kata Gellwynn dalam Workshop Hasil Kajian Bio-Ekonomi Perikanan Udang d WPP 718 yang diadakan ICCTF di Hotel Gran Melia Jakarta, Kamis, 10 September 2020.

Baca juga: Bappenas Manfaatkan Pandemi Riset Rencana Pembangunan

Menurut Gellwynn, kepercayaan tersebut sangat baik untuk membangun industri kelautan lebih sehat. Kata dia, hal itu demi validitas data terkait jumlah hasil laut yang diperoleh pelaku industri dengan data yang dilaporkan ke pemerintah. []

Berita terkait
Bappenas-KKP Rilis Program Konservasi Terumbu Karang
Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas dan KKP terus mengupayakan perlindungan kawasan perairan laut agar dapat memberikan dampak ekonomi
Bappenas Taksir Nilai Ekonomi Terumbu Karang Rp 39 T
Kementerian PPN/Bappenas menyebut sumber daya terumbu karang di Indonesia memiliki nilai keekonomian sekitar 2,6 miliar dolar AS per tahun.
Bappenas: Defisit APBN Didisain untuk Pemulihan Ekonomi
Dengan naiknya defisit APBN dari 4,5% menjadi 5,2% atau sekitar 0,7%, tentu ada ruang fiskal yang cukup untuk belanja.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.