Banyak Warga AS Terancam Diusir dari Rumahnya

Freddie Davis baru saja kehilangan pekerjaan, pemilik rumah yang disewanya di Miami akan melipatgandakan uang sewa apartemennya
Warga AS di Boston melakukan unjuk rasa agar pemerintah membantu mereka menghindari pengusiran dari rumah mereka (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Tak lama setelah kehilangan pekerjaannya di tengah pandemi, Freddie Davis mendapat pukulan lain. Pemilik rumah yang disewanya di Miami akan melipatgandakan uang sewa apartemennya. Davis bersiap menghadapi apa yang ia khawatirkan akan terjadi selanjutnya.

September lalu ia diusir dari tempat tinggal yang disewanya, lebih dari satu bulan setelah berakhirnya moratorium penggusuran yang diberikan pemerintah federal. Kini ia tinggal di sebuah hotel kecil, dibantu oleh organisasi nirlaba yang membantu para tunawisma.

Laki-laki berusia 51 tahun itu sangat ingin mencari tempat tinggal baru, tetapi hal itu mustahil mengingat ia hanya mendapatkan tunjangan difabel sebesar seribu dolar per bulan.

“Kita tinggal di Amerika dan orang-orang seperti saya, kami harus tidur di jalan jika tidak memiliki tempat tinggal lain karena kami tidak mampu membayar sewa,” ujar Davis yang kehilangan satu kakinya karena diabetes.

Ia juga menderita gagal jantung kongestif atau penyakit jantung bawaan, dan baru pulih dari beberapa luka di bagian kaki. “Saya benar-benar tidak dapat melakukan apapun,” keluhnya.

Larangan untuk melakukan pengusiran bagi warga yang tidak mampu membayar sewa rumah yang dikeluarkan pemerintah federal, juga gabungan moratorium pemerintah negara bagian, sempat membuat Davis dan jutaan orang lainnya dapat tetap tinggal di rumah mereka saat perebakan Covid-19 dan mencegah meluasnya virus corona lebih jauh.

Setelah larangan pengusiran itu berakhir, ada jeda singkat. Mereka yang mendukung larangan itu mengatakan jumlah pengusiran sempat meningkat – meskipun jumlahnya tetap di bawah tingkat pra-pandemi – karena bantuan sewa rumah yang diberikan pemerintah federal dan bantuan lain, seperti kredit pajak anak-anak yang diperluas, dan bulan Desember ini akan berakhir.

1. Distribusi Bantuan Lambat

Sebagian dari meningkatnya jumlah pengusiran adalah karena menumpuknya kasus hukum terkait pengusiran di pengadilan-pengadilan. Tetapi para aktivis mengatakan meningkatnya jumlah pengusiran juga menunjukkan bahwa di beberapa tempat, distribusi bantuan darurat pemerintah federal berjalan lambat dan perlindungan bagi warga yang menyewa rumah rendah. Naiknya harga rumah di pasar juga ikut menimbulkan dampak.

unjuk rasa di bostonWarga AS yang terancam pengusiran melakukan aksi unjuk rasa di Boston (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP)

Menurut data terbaru dari Eviction Lab di Universitas Princeton, pengusiran dan penggusuran telah meningkat di sebagian besar dari 31 kota dan enam negara bagian di mana data itu dikumpulkan.

2. Semakin Banyak Warga Diusir

Jumlah orang yang diusir atau diminta keluar dari rumah atau apartemen yang disewa pada bulan September 2021 naik 10,4% dibanding Agustus 2021. Sementara pada bulan Oktober 2021 naik 38% dibanding Agustus dan 25% lebih tinggi dibanding September 2021.

Jumlah warga yang dapat menyewa rumah turun sekitar 7% pada bulan November 2021 dibanding Oktober 2021, dan kini tetap sekitar 48% di bawah tingkat pra-pandemi.

barang warga dikeluarkan dari rumah sewa di new orlanesBarang-barang milik sebuah keluarga dikeluarkan dari rumah mereka di New Orleans, AS, pada akhir Juli 2021 (Foto: nytimes.com - Jake Clapp/Gambit New Orleans)

Tempat-tempat di mana pengusiran kerap terjadi adalah di Connecticut, Houston di Texas, Indianapolis di Indiana, Cincinnati dan Columbus di Ohio. Sementara kenaikan jumlah orang yang dapat menyewa rumah terjadi di Tampa dan Gainesville di Florida (em/jm)/voaindonesia.com. []

Jutaan Warga Amerika Terancam Diusir Dari Rumah Sewa

Perpanjang Larangan Pengusiran Penunggak Sewa di Amerika

Restoran di Amerika Sewa Robot Karena Kekurangan Karyawan

Apakah Amerika Serikat Hadapi Krisis Kerawanan Pangan?

Berita terkait
Jutaan Warga Amerika Terancam Diusir Dari Rumah Sewa
Jutaan warga Amerika berisiko diusir dari rumah yang mereka kontrak karena tidak tunggakak pembayara sewa kontrakan
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.